Warga KAGAMA Bali Ajak Masyarakat Setempat Kembali Bertani dengan Manfaatkan Teknologi

207
Agung bersama Forum Petani Muda Bali sering terjun ke desa-desa untuk mengembangkan kapasitas warga setempat dalam sektor pertanian. Foto: Ist
Agung bersama Forum Petani Muda Bali sering terjun ke desa-desa untuk mengembangkan kapasitas warga setempat dalam sektor pertanian. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BALI – Pandemi berdampak bagi masyarakat Bali. Banyak dari mereka terkena PHK dan kehilangan pekerjaan.

Demikian disampaikan Ketua Komunitas Petani Muda Keren Bali, A.A. Gede Agung Wedhatama.

Alumnus S2 Master of Information and Technology UGM itu membabarnya dalam webinar KAGAMA Inkubasi Bisnis XVI bertajuk Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi, pada Minggu (22/11/2020).

Agung menyebut, para pekerja di sektor pariwisata juga merasakan dampak pandemi.

Ketika mereka kembali ke desa, kata Agung, mereka malah punya beban lantaran sektor pertanian di sana juga ikut mandek.

Baca juga: Tata Kelola Sistem Produksi Pangan Kunci Wujudkan Jargon ‘Forest For Food’

“Pandemi Covid-19 di Bali menjadi momentum untuk mengambangkan dan meluruskan kesalahan paradigma pertanian selama ini. Yakni, mengabdikan pertanian untuk keperluan pariwisata,” jelasnya.

Padahal, kata Agung, mustinya pariwisata adalah bonus dari aktivitas pertanian yang ada di Bali.

Agung mencontohkan, masyarakat setempat, sebelum pandemi, hanya menanam padi ketika ada tamu.

Aktivitas pertanian di desa-desa selama ini dimanfaatkan sebagai wahana atraksi yang dipersembahkan untuk wisatawan.

“Teman-teman banyak sekali membuat agro wisata, agro kopi, kopi luwak, untuk mendatangkan tamu.”

Baca juga: Kisah Alumnus Gizi dan Kesehatan UGM Berkarier di NGO, Dituntut Lincah dan Multitasking