Walau Tak Sampai Anemia, Kadar Hemoglobin Wanita Menurun Saat Menstruasi

2296

Merujuk pada pemikiran Fraser, Ananda menyatakan bahwa pendarahan yang terjadi saat menstruasi berat dapat mengurangi sirkulasi dan simpanan besi dalam tubuh, sehingga tubuh kehilangan banyak besi dan mengakibatkan anemia defisiensi besi.

Penting bagi siapapun untuk melihat potensi anemia defisiensi besi dari pendarahan menstruasi yang dialami. Dengan ini kita dapat melakukan pencegahan terhadap risiko yang terjadi.

Dengan melihat jumlah hari wanita mengalami menstruasi dan pembalut yang digunakan, maka Ananda bisa mengetahui sejauh mana pendarahan menstruasi bisa menyebabkan anemia defisiensi besi. Ananda melakukan uji tersebut pada sejumlah penduduk wanita di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

Hasilnya diperoleh bahwa potensi wanita di usia subur terkena anemia defisiensi besi sebanyak 45,68 persen. Ternyata, anemia defisiensi besi yang dialami wanita di usia subur, tidak selalu disebabkan oleh pendarahan saat menstruasi.

Hal ini juga didukung oleh hasil data pengukuran kadar hemoglobin pada wanita di usia subur saat menstruasi. Perlu kita ketahui bahwa ternyata jumlah darah yang dikeluarkan saat menstruasi sebesar 95,75 ml dalam satu periode menstruasi.

Setiap 10 ml darahnya dapat menurunkan kadar hemoglobin sebesar 0,03 g/dl. Berarti dalam satu periode menstruasi, kadar hemoglobin pada wanita di usia subur turun hampir 0,3 g/dl.

Namun, potensi anemia defisiensi besi dapat terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi pendarahan berat. Oleh sebab itu, diharapkan wanita yang mengalami menstruasi dengan pendarahan cukup banyak, untuk rutin memeriksakan kadar hemoglobinnya. Hal ini dilakukan demi pencegahan dini terhadap anemia defisiensi besi.(Kinanthi)