Upaya yang Harus Dilakukan Indonesia untuk Membasmi Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan

788

Baca juga: Dokter THT RSA UGM Bantah Masker Bisa Sebabkan Keracunan Karbondioksida dan Kekurangan Oksigen

Apa yang dialami Silvy pada masa silam sepertinya tak pernah diselesaikan sampai tuntas.

Sebab, kasus-kasus pelecehan di dunia pendidikan terus terjadi hingga sekarang.

Terbaru, tentu saja kasus fetish ’bungkus jarik’ yang ramai diperbincangkan khalayak belum lama ini.

Silvy mengatakan, apa yang terjadi di Indonesia sebetulnya terjadi pula di Australia.

“Tetapi di Indonesia tidak ada sex education,” kata Silvy, yang mengajar Bahasa Indonesia di Melbourne High School, Australia.

Baca juga: Istimewa, Ganjar Pranowo Lantik Pengurus KAGAMA Filsafat di Dunia Maya

“Sehingga murid terkesan lugu dan dapat menjadi korban dengan mudah. Apalagi, kadang itu menjadi hal yang biasa.”

“Korban pun menjadi malu saat mau melapor, dan kasus tidak tercatat,” jelas wanita yang juga penyiar di saluran radio Australia, SBS.

Silvy pun terkesan dengan Australia yang mempunyai satgas yang khusus menangani hal ini.

Di sana, ada pengecekan catatan kriminal dari departemen pendidikan untuk tenaga pendidik.

Tenaga pendidik yang terbukti punya catatan krinimal bakal kena sangsi tak memiliki lisensi mengajar. Bahkan, sekalipun catatan kriminal itu ‘cuma’ mengebut.

Baca juga: Para Peserta Reuni Dar(l)ing Filsafat UGM ‘Cogito Ergo Zoom’ Kenakan Busana Daerah