Upaya UGM Mewujudkan Health Promoting University

1090

Baca juga: Agar Tetap Sehat di Musim Hujan

Rencana Pengembangan HPU

UGM memiliki rencana untuk membangun sarana dan prasarana olahraga dan makanan sehat, serta Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk 15 tahun ke atas.

“Tetapi, kami berupaya semua fakultas untuk menyelenggarakan ini setiap bulan. Semua civitas akademika akan diukur tekanan darah dan berat badannya. Supaya kita tahu apakah bapak-ibu dalam keadaan sehat,” ungkap Yayi kepada KAGAMA, usai acara.

Yayi menjelaskan, HPU ini juga selaras dengan keamanan, termasuk keamanan gedung.

Segala infrastruktur dan sarana akan dibangun dengan safety dan ramah difabel. Kemudian ada juga program ASI eksklusif.

Baca juga: Join Lecture Occupational Health In Indonesia, Soroti Risiko Kesehatan Pekerja Sektor Non Formal

Tak hanya keamanan, HPU juga mendukung tindakan penghijauan, supaya civitas juga nyaman bekerja.

Sejauh ini Posbindu baru melaksanakan pemeriksaan cek darah, berat badan, dan edukasi kesehatan. Ke depannya bila sudah cukup dana akan ditambah dengan pemeriksaan kolesterol dan gula darah.

“Kami usahakan di setiap fakultas ada kader-kadernya untuk merealisasikan HPU ini. Seluruh civitas akademika dihimbau untuk rutin mengukur berat badan dan tekanan darah,” jelasnya.

Ada pun rencana implementasi HPU lainnya dalam waktu dekat, di FK-KMK Yayi dan tim berencana melakukan pemeriksaan kesehatan ketika proses seleksi masuk mahasiswa dan menjelang kelulusannya, sehingga saat lulus mereka juga akan mendapat surat keterangan sehat.

Baca juga: Manfaat Mandi yang Berkualitas bagi Kesehatan Tubuh

Selanjutnya, dalam implementasi hidup sehat di kantin, setiap kantin akan diberi traffic light food.

Dijelaskan oleh Yayi, warna merah untuk makanan yang hanya boleh dikonsumsi seminggu sekali, warna kuning untuk makanan yang bisa beberapa kali dikonsumsi dalam seminggu, sedangkan makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari bertanda hijau.

Yayi mengatakan sejauh ini program tersebut belum memiliki tolok ukur keberhasilan. Namun, pihaknya berencana melakukan survei yang menjadikan mahasiswa baru sebagai responden.

Untuk karyawan dan dosen, pihaknya sudah memperoleh data dari GMC dan lewat berbagai pemeriksaan yang dilakukan oleh fakultas.

“Saya belum bisa menemukan ukurannya. Tetapi, untuk saya pribadi, menerapkan pola hidup sehat itu sangat terasa manfaatnya,” ujar Yayi menyimpulkan. (Kinanthi)

Baca juga: Ayah Perokok Berisiko Ganggu Kondisi Kesehatan dan Sosial Anak