Upaya Pemerintah Menjaga Ketahanan Pangan dari Hulu Hingga Hilir

726

Baca juga: Guru Besar Fakultas Farmasi UGM: Kalung Eucalyptus Bukan Obat Utama Covid-19

Pemerintah sempat mengalami kendala pendistribusian bahan pokok. Mobil atau truk yang biasa digunakan untuk mendistribusikan, tidak semuanya bisa beroperasi saat pandemi.

Namun, beruntunglah kemudian PT.KAI menyediakan transportasi kargo untuk mendistribusikan.

Yuli mengungkapkan, para petani cukup tertolong dengan moda transportasi ini. PT KAI memberikan potongan biaya mulai dari 40-60 persen, sehingga petani membayar lebih murah dari biasanya ketika menggunakan mobil atau truk.

Pemerintah pusat telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Ketahanan sektor pangan dan pertanian telah terangkum dalam kebijakan jaringan pengaman sosial dan jaringan pengaman ekonomi.

“Bersama dengan Kemensos dan Kementan, kami salurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600.000 kepada setiap petani selama tiga bulan,” ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Berharap KAGAMA Pertanian Jawa Bagian Barat Jadi Garda Terdepan Kemandirian Pangan

Ada pun program padat karya, yang memberikan kesempatan bagi waga yang terkena PHK untuk bekerja di sektor pertanian.

Sementara dalam jaringan pengaman ekonomi, pemerintah memberikan insentif perpajakan. Dalam hal ini, dilakukan peniadaan pajak penghasilan, pajak impor, dan sebagainya, yang terkait dengan usaha di bidang pertanian.

Kemudian ada insentif non fiskal, khususnya terkait percepatan dan penyederhanaan ekspor dan impor.

“Perubahan yang telah terjadi saya kira akan menjadi langkah baru bagi efisiensi di sektor pangan dan pertanian, baik dari hulu hingga ke hilir,” tegasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Buka Konferensi Forum Rektor Indonesia, Presiden Joko Widodo Titip Empat Hal