Upaya Lurah Desa Panggungharjo Alumnus UGM, Jaga Stabilitas Pangan dan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19

1964

Baca juga: KAFEGAMA DIY Salurkan Bantuan Sembako kepada Kelompok Terdampak Covid-19 di Malioboro dan Pasar Beringharjo

Yudi menjelaskan, data ini menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk melakukan intervensi.

Mulai dari pencegahan kerawanan kelangkaan pangan, perluasan kesempatan kerja, dan stabilisasi rantai pasok bahan makanan.

Terkait dengan kerawanan pangan, dari jawaban yang masuk, sebesar 60-70 persen masyarakat Desa Panggungharjo terdampak secara ekonomi.

“Artinya dari 9300 warga, sekitar 600 lebih warga melapor terdampak secara ekonomi,” jelasnya.

Sebanyak 2300 diantaranya masuk kategori sangat rentan. Artinya mereka menghadapi situasi kerawanan pangan.

Baca juga: Program Kota Tanpa Kumuh dari Kementerian PUPR Dukung Pencegahan Covid-19

Sekitar 2400 masuk dalam kategori rentan. Dalam seminggu mereka masih punya cukup cadangan pangan. Tetapi, minggu berikutnya sudah berisiko terjadi kerawanan pangan.

“Sementara yang masuk dalam kategori cukup rentan hanya 400 warga, yang artinya mereka masih memiliki cadangan ekonomi satu hingga dua bulan ke depan,” terang Yudi.

Dari sisi penciptaan kesempatan kerja, pemerintah desa menyiapkan gedung karantina terpusat dengan memanfaatkan salah satu bangunan desa.

Dengan ini, harapannya akan memunculkan peluang kerja, misalnya pagi penyedia makanan, tukang bangunan yang merenovasi gedung dan sebagainya.

Penyiapan gedung karantina ini, kata Yudi, juga sekaligus dalam rangka mitigasi klinis menghadapi pandemi.

Baca juga: Kekacauan Kondisi di Dalam Usus Ada Kaitannya Ketika Covid-19 Menyerang Tubuh