Upaya Bupati Petrus Kasihiw Kembalikan Status Zona Hijau Kabupaten Teluk Bintuni

528

Baca juga: Wadubes Azis Nurwahyudi Ungkap Arti Lapangan Merah di Kota Moskow

Tujuh rumah digunakan untuk maksimum menampung 14 pasien. Sedangkan dua rumah lainnya untuk tenaga medis dan keamanan.

Salah satu penduduk Kampung Masina, Wajali Fimbay, mengaku tidak keberatan karena hal tersebut untuk kepentingan masyarakat luas.

Wajali dan seluruh warga Kampung Masina pun telah mengosongkan lokasi dan bermukim sementara di kediaman sanak saudara mereka.

Selain Kampung Masina, Pemkab Bintuni pimpinan Petrus menambah dua lokasi lain untuk isolasi atau karantina mandiri.

Dua lokasi lain itu adalah Asrama Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Serta Kampung (DPMK) yang terletak di Jalur 9 Kampung Banjar Ausoi SP 4.

Baca juga: Pengurus KAGAMA Jateng Raih Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia

“Saat ini kapasitas rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung 99 pasien yang positif Covid-19. Besok akan dipindahkan ke dua tempat ini,” kata Petrus kepada Kagama.

“Harapannya tempat isolasi tersebut dapat mencegah penyebaran virus kepada anggota keluarga,” jelasnya.

Alumnus Magister Perencanaan Kota dan Daerah UGM angkatan 1998 ini menyatakan, pihaknya berkomitmen melakukan berbagai upaya demi memerangi Covid-19.

Termasuk menjamin seluruh biaya rapid test dan swab test. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri menjadi kunci dalam memutus penyebaran virus corona.

“Saya imbau kepada masyarakat, mari manfaatkan. Sayangi diri kita sendiri. Datang dan rapid test di rumah sakit atau puskesmas,” ucap Petrus.

Baca juga: Hasilnya Lebih Bersih dan Higienis, Begini Cara Bercocok Tanam Hidroponik