Upaya Andi Afdal Membangun Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

766
Alumnus Magister Manajemen UGM ini mengatakan, BPJS Kesehatan berusaha membangun ekosistem digital di era adaptasi kebiasaan baru, yang didalamnya melibatkan berbagai komponen untuk saling bersinergi. Foto: Suarasurabaya
Alumnus Magister Manajemen UGM ini mengatakan, BPJS Kesehatan berusaha membangun ekosistem digital di era adaptasi kebiasaan baru, yang didalamnya melibatkan berbagai komponen untuk saling bersinergi. Foto: Suarasurabaya

KAGAMA.CO, JAKARTA – Penelitian dari FEB UI Tahun 2018 mengungkapkan bahwa setiap satu menit ada 10 ribu orang yang melakukan visit dokter menggunakan BPJS Kesehatan.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Direksi kManajemen Data dan Informasi BPJS Kesehatan, Andi Afdal dalam Seminar Daring Bussiness Leadership Series 8: Crisis and The Global (Re)insurance Industry, yang digelar oleh MM UGM dan KAFEGAMA MM beberapa waktu lalu.

“Kalau kita lihat kontribusinya, gini ratio memang turun dengan persentase kontribusi hanya 14 persen. Di sisi lain BPJS Kesehatan telah meningkatkan usia harapan hidup.”

“Dengan penambahan 1 persen layanan rawat inap, maka usia harapan hidup atau human capital bertambah 0,31 persen. Selain itu, melansir dari World Bank terbaru, BPJS Kesehatan ikut meningkatkan PDB sebesar Rp1 juta setiap penambahan 1 persen peserta JKN,” jelasnya.

Pandemi Covid-19 tentu mendesak BPJS Kesehatan untuk menyiapkan fasilitas kesehatan dengan lebih ekstra.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bantu Jualan Online UMKM, Pedagang Batik Naik Omzetnya 350 Persen

Sebagaimana dilansir dari World Bank tahun 2015 kapasitas tempat tidur pasien atau hospital beds baru mencapai 1,2 persen pr 1000 populasi.

Demikian juga dengan layanan dokter, pada tahun 2017 Indonesia hanya bisa menjangkau 0,38 persen per 1000 populasi.

Andi megatakan, jumlah peserta penerima iuran JKN perusahaan sejak bulan Agustus 2019 hingga April 2020 terus meningkat.

Namun, sejak penyebaran Covid-19 mulai masif, tren jumlah peserta JKN dari perusahaan mulai menurun.

Sementara tren kunjungan peserta ke pusat-pusat layanan kesehatan yang berkolaborasi dengan JKN, terutama pada bulan Maret-April 2020 mulai menurun.

Baca juga: Langkah PT Pembangkitan Jawa-Bali untuk Bisa Bertahan di Era Disruptif