Upaya Aktivis KAGAMA Bali Ajak Masyarakat Mandiri Pangan dan Gemar Bercocok Tanam

267

Baca juga: Saran Hendri Saparini agar UMKM di Sumatera Utara Semakin Kuat

Ikan lele di dua kolam itu berjumlah 1000 ekor yang telah tumbuh besar dan sebentar lagi siap panen.

Di sisi lain, Gede Mantra tak memungkiri adanya kendala yang dihadapi Minatani Tegehsari.

“Mulai dari minimnya pengetahuan bercocok tanam, tidak tahu cara beternak lele di lingkungan mereka, kendala lahan, benih, proses pembibitan dan sebagainya,” kata Gede Mantra.

“Namun, sejalan dengan waktu, koordinasi dan proses pembelajaran bersama KAGAMA Care telah meningkatkan semangat kami untuk tetap menjalankan program,” terang alumnus Teknik Geodesi UGM angkatan 1991 ini.

Gede Mantra mengaku, bimbingan teknis dari berbagai pihak sangat membantu. Termasuk dari beberapa rekan sesama aktivis KAGAMA Bali.

Baca juga: Alumnus Sekolah Pascasarjana UGM Angkatan 2010 Dipercaya Jadi Direktur Pengadaan Perum BULOG

Aktivitas yang dilakukan Gede Mantra dan Minatani Tegehsari lantas dinamai dengan Gerakan Kebun Berdaya.

Melalui media sosial, mereka mengajak masyarakat untuk bisa menghasilkan pangan secara mandiri. Yakni dengan memanfaatkan ruang terbuka di rumah.

“Saat ini Kebun Berdaya telah memiliki Kebun Taman Dunia (Globe Garden) yang dikelola bersama-sama,” ujar Gede Mantra.

“Melibatkan anak-anak, remaja dan warga sekitarnya. Selain menjadi tempat budidaya tanaman pangan, Globe Garden diharapkan bisa menjadi tempat rekreasi sederhana warga sekitar,” jelasnya.

Kata Gede Mantra, beberapa lahan kosong di Tegehsari juga telah dikembangkan menjadi taman.

Baca juga: Ganjar Ajak Masyarakat Gotong Royong Hadapi Krisis dari Desa