KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Dengan membawa spirit socio-entrepreneurial, UGM berkomitmen mengembangkan inovasi berbasis riset guna mendukung industri nasional dalam kerangka kemandirian dan kedaulatan bangsa.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui UGM Science and Techno Park (UGM STP).
Pengembangan ini dimandatkan untuk mendampingi hilirisasi produk inovasi universitas agar dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat dan industri.
Pada 24-25 September 2019, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi mengadakan Industry Gathering di Eastparc Hotel.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting di antaranya Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
Baca juga: Agrosociopreneur Jalan Terang untuk Kemajuan Pertanian dan Ketahanan Pangan
Hadir juga Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman, mitra industri dari UGM STP, serta pemangku kebijakan universitas, seperti direktorat-direktorat dan fakultas terkait.
Industry Gathering merupakan rintisan forum diskusi sebagai sarana untuk mendapatkan solusi pengembangan kerjasama usaha, investasi, dan riset industri.
Momen ini penting untuk membentuk akuntabilitas kegiatan innovation forum, sekaligus kesempatan baik untuk menjalin kerjasama penguatan UGM STP, unit usaha startup, kerja sama riset industri antara UGM dan semua pemangku kepentingan.
Di samping itu juga untuk meningkatkan jumlah partisipasi industri dalam penguatan adopsi inovasi universitas, serta kerja sama riset industri demi menyongsong era revolusi industri 4.0.
Dr. Sang Kompiang Wirawan, Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM mengatakan, kegiatan Industry Gathering memiliki peran penting dalam perkembangan hilirisasi hasil riset universitas.
Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Kunci Penting Regenerasi Petani
