UGM Rintis Kerja Sama antar-Universitas ke Rusia

570

Kerja sama UGM dengan MGU dinilai penting karena MGU sebagai salah satu perguruan tinggi tertua yang didirikan tahun 1755 dan terkemuka di Rusia. Sementara itu, ISAA yang didirikan tahun 1956 dan bagian dari MGU memiliki peran besar dalam pengembangan hubungan Rusia dengan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.

Dialog Tim UGM dipimpin Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng dengan Mahasiswa Rusia yang mempelajari Indonesia di ISAA MGU [Foto ISTIMEWA]
Dialog Tim UGM dipimpin Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng dengan Mahasiswa Rusia yang mempelajari Indonesia di ISAA MGU [Foto ISTIMEWA]
Dalam pertemuan terpisah, Direktur ISAA, Igor Abylgaziev mengatakan hubungan ISAA dengan Indonesia terjalin sejak awal-awal dibukanya ISAA. Hingga sekarang di ISAA dipelajari lebih dari 50 bahasa Asia dan Afrika, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa yang sudah tidak digunakan lagi. Tidak sedikit lulusan ISAA menjadi pengusaha atau pejabat pemerintah Rusia, seperti diplomat dan Duta Besar yang bertugas di Indonesia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus mengemukakan suatu capaian yang luar biasa dengan banyaknya dokumen kerja sama yang disepakati dan ditandatangani oleh UGM dengan mitranya di Rusia. Peluang kerja sama Indonesia dengan Rusia sangat besar, karena Rusia merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang baik, ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, seperti bidang teknik dan ilmu-ilmu terapan lainnya. Biaya kuliah di Rusia sendiri tidak terlalu mahal.

“Yang diperlukan sekarang adalah implementasi dari apa yang telah disepakati oleh kedua pihak,” ujar Dubes Wahid Supriyadi.

Dubes M Wahid Supriyadi (tengah) memandu diskusi bersama Tim UGM (Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng/kiri) dan Dekan FIB UGM Dr Wening Udasmoro (kanan) dengan Mahasiswa Indonesia di Rusia [Foto ISTIMEWA]
Dubes M Wahid Supriyadi (tengah) memandu diskusi bersama Tim UGM (Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng/kiri) dan Dekan FIB UGM Dr Wening Udasmoro (kanan) dengan Mahasiswa Indonesia di Rusia [Foto ISTIMEWA]
Di sela-sela kunjungan di Moskow, Rektor UGM yang didampingi Dr. Paripurna P Sugarda, S.H., M. Hum., LLM., Wakil Rektor bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, dan Drs. Usmar Salam, MIS, Dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fisipol bertemu dan berdialog dengan mahasiswa-mahasiswa ISAA yang mempelajari Indonesia.

Selain fasih berbahasa Indonesia, mereka memiliki nama Indonesia, seperti Dewi untuk Olya, Arjuna untuk Igor, Santi untuk Sasha dan Awal untuk Maksim. Tim UGM juga mengadakan diskusi dengan sekitar 60 mahasiswa Indonesia di Rusia di KBRI Moskow mengenai “Peran Mahasiswa Indonesia di Rusia dalam Pembangunan Bangsa Indonesia”.

Sumber :

KBRI Moskow