UGM Gandeng KOBI dan WWF Petakan Biodiversitas Indonesia

318

Ia menilai perlunya pengembangan IBI untuk mengukur status biodiverstias Indonesia, sekaligus meningkatkan kesadaran publik dalam pengambilan kebijakan.

“Saya kagum dengan simbol UGM, pohon yang menjulang tapi berakar ke dalam. Semoga Index Biodiversitas Indonesia pun demikian,” tambah Rizal.

Ia berharap hasil diskusi ini mampu menyelesaikan masalah dan tantangan Indonesia sekaligus berimplikasi secara global.

Sementara itu, faktor terbesar darurat keanekaragaman hayati saat ini adalah hilangnya habitat.

Menurut Thomas Barano sebagai salah satu perwakilan WWF, IBI mampu menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di suatu kawasan yang mengalami penggerusan habitat.

IBI menjadi arah kebijakan pemanfaatan spesies dan perlindungan untuk spesies yang langka dan terancam punah.

“Memberikan informasi status biodiversitas Indonesia secara berkala adalah salah satunya,” tambah Thomas.

Gelaran diskusi bersama WWF ini baru pertama kali diadakan.

Menurut Dr. Andhika Puspito Nugroho selaku panitia, susunan panitia yang telah dibentuk usai diskusi, nanti akan merumuskan kembali road map besar IBI yang sebelumnya sudah digambarkan secara garis besar. (Sirajuddin)