Baca juga:
Masyarakat Merasa Terbantu dengan Program KKN IBUC UGM
Tentunya kegiatan dilakukan sesuai dengan kapasitas mahasiswa.
Irfan mengajak semua elemen kampus untuk mengubah KKN dengan pemikiran dan suasana yang gembira.
Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memulai ini.
Beberapa orang masih mempersoalkan sistem penilaian bagi mahasiswa KKN.
Irfan berharap masalah penilaian tidak perlu dibesar-besarkan.
Bagi dia, pendapat dari anggota KKN tentang kinerja anggota lainnya, sudah bisa menjadi nilai.
Mindset Masyarakat tentang KKN
Irfan juga gencar mengajak mahasiswa dan masyarakat umum untuk memiliki cara berpikir yang baik tentang KKN.
Pemerintah daerah terkadang masih bersikap materialistis ketika diajak untuk membangun masyarakat.
“Kami datang membawa otak. Bukan membawa materi,” ungkapnya.
Diamati oleh Irfan, seiring dengan upaya DPKM, sikap masyarakat yang materialistis sudah semakin berkurang.
Mengangkat Isu Pembangunan Desa
Tahun lalu, DPKM menyuarakan tentang desa, tentang desa yang berhasil dan tidak berhasil.
Begitu juga dengan tahun ini. “Mahasiswa KKN tahun ini saya titipi untuk memetakan desa menggunakan angket. Mana yang berhasil, mana yang tidak. Kami berikan bantuan dana juga,” ungkapnya.
Irfan merujuk pada hasil riset dari salah satu media cetak.
Ia mengatakan bahwa desa dapat dikatakan berhasil apabila ada lurah yang masih muda berkolaborasi dengan pemuda karang taruna untuk membangun desa.
Sementara mahasiswa KKN di lokasi tersebut berperan sebagai pemantik atau penyumbang ide-ide.