Turunkan Stunting, Dirjen Kesmas Kirana Imbau Pemkab/Kota Contoh Kabupaten Nganjuk

658

Baca juga: Rayakan Usia Emas, Museum Biologi UGM akan Dikembangkan untuk Masyarakat

“Sejak 2009 kami melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kader bersama tim kesehatan, meliputi pemeriksaan okeh ahli gizi, penyulihan, hingga pendampingan,” ungkapnya.

Berbagai inovasi dan konvergensi lintas sektor tersebut pun membuahkan hasil.

Angka kematian ibu dan bayi mengalami penurunan dari 17 dan 212 pada 2010, menjadi 7 dan 57 pada 2018.

“Status Gizi balita di Kabupaten Nganjuk berdasarkan survei PSG juga mengalami penurunan. Pada 2013 balita stunting sebanyak 34,3 persen, sedangkan pada 2018 diketahui hanya sebanyak 16,1 persen,” kata Achmad.

Berkat itu pula, kata Achmad, Kabupaten Nganjuk memperoleh banyak penghargaan, antara lain penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2018 oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakRepublik Indonesia.

Kabupaten Nganjuk juga meraih penghargaan Puskesmas Patianrowotahun 2019 sebagai Puskesmas Ramah Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

“Keberhasilan ditentukan komitmen pimpinan di semua level secara terus menerus,” imbuh Achmad. (Taufiq Hakim)

Baca juga: Produk Inovasi UGM Dipamerkan di Medical Fair Thailand