Turunkan Stunting, Dirjen Kesmas Kirana Imbau Pemkab/Kota Contoh Kabupaten Nganjuk

658

Baca juga: Munas Kagama Tempo Dulu, Pak Koes Terpilih Dua Kali Berturut-turut

Hal itu mendorong Achmad untuk melakukan terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Menurutnya, penting untuk membangun komitmen pimpinan semua angkatan, kampanye dan perubahan perilaku, juga koordinasi dan konvergensi semua tingkatan.

“Sektor ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi juga penting dilakukan,” ungkapnya.

Salah satu terobosan Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan antara lain melaksanakan konvergensi melalui koordinasi dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, gizi buruk serta stunting.

Pihaknya melakukan perencanaan dengan menggunakan data analisis baik secara elektronik maupun laporan bulanan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Lantik Pengda KAGAMA Sulawesi Utara

Peran dan tanggung jawab di masing-masing level tingkatan sesuai tupoksinya, meliputi OPD, Kecamatan dan Desa, juga dikawal dengan baik

“Kita membuat gerakan dalam pemberdayaan masyarakat untuk membangun masyarakat dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, gizi buruk serta stunting,” paparnya.

Salah satunya, Pemkab Nganjuk mengembangkan aplikasi Aplikasi “OJO
STUNTING”.

Aplikasi ini diperuntukkan bagi para ibu muda yang melek teknologi informasi, terutama yang ingin mengetahui risiko kehamilan dan anak secara dini yang berpotensi lahir anak stunting.

Selain inovasi teknologi, pihaknya juga gencar menggelar pelatihan dan pendampingan di masyarakat.

Baca juga: Menkes Nila Imbau Masyarakat Belajar Hidup Sehat dari Jepang