Turunkan Stunting, Dirjen Kesmas Kirana Imbau Pemkab/Kota Contoh Kabupaten Nganjuk

657
Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari mengimbau Pemkab maupun Pemkot mencontoh Kabupaten Nganjuk yang sukses melakukan inovasi pelayanan kesehatan. Foto: Taufiq
Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari mengimbau Pemkab maupun Pemkot mencontoh Kabupaten Nganjuk yang sukses melakukan inovasi pelayanan kesehatan. Foto: Taufiq

KAGAMA.CO, MANADO – Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI Kirana Pritasari mengimbau Pemerintah Kota dan Kabupaten melakukan inovasi sistem kesehatan seperti Kabupaten Nganjuk.

Pihaknya berharap para pimpinan daerah di kabupaten dan kota melakukan inovasi seperti Kabupaten Nganjuk.

Menurutnya, otoritas pemerintah daerah diperlukan untuk mendorong keberlangsungan sistem kesehatan di daerah yang bersangkutan.

“Sistem kesehatannya (Kabupaten Nganjuk) berjalan efektif. Kami dorong pemerintah kabupaten dan kota yang lain bisa melakukan itu,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran UGM itu.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Seminar Nasional III pra Munas KAGAMA bertajuk Kesehatan Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Gedung Eks DPRD Sulawesi Utara, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Seminar Nasional III pra-Munas KAGAMA Soroti Kesehatan Indonesia Hadapi Revolusi Industri 4.0

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Nganjuk, Jawa Timur dr. Achmad Noeroel Cholis membabar pengalamannya mengatasi persoalan Angka Kematian Bayi (AKB) di daerahnya.

Pada 2009, kata dia, Kabupaten Nganjuk mendapat peringkat pertama AKB.

Setelah itu, pada 2012 tercatat sebanyak 25 ibu hamil dan 291 bayi meninggal.

“Tahun 2013 sebanyak 44 bayi stunting,” ujarnya.

Menurutnya, angka-angka tersebut muncul sebab beberapa faktor yaitu kurang optimalnya regulasi, kompetensi SDM, lingkungan, sarana dan prasarana faskes, pembiayaan, peran serta masyarakat, kemitraan dengan lembaga lain, dan mekanisme.

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri Munas Kagama 2019