Tradisi Minta Maaf

1415

Suasana Hati

Meminta maaf dan memberi maaf atas suatu kesalahan merupakan hal yang cenderung sulit dilakukan.

Seseorang yang masih dalam suasana hati terpukul karena tersakiti, tidak akan mudah untuk langsung memaafkan.

Demikian pula dengan orang yang mungkin tidak sengaja menyakiti, akan merasa sangat bersalah dan takut untuk memulai meminta maaf.

Akan tetapi hal ini dapat dipermudah ketika kedua belah pihak sedang dalam keadaan hati yang bahagia.

Rasa dendam dan bersalah akan sedikit berkurang secara perlahan.

Tendensi untuk memaafkan akan terasa lebih mudah dilakukan ketika suasana hatinya sedang bahagia.

Dan suasana tenang serta damai ketika hari Raya di bulan Syawal ini memberikan dampak yang lebih sebagai sarana memberikan maaf.

 

Momen Idul Fitri memberikan suasana yang hangat dan penuh akan kasih sayang.

Sikap untuk meminta dan memberi maaf kepada sesama umat Islam lainnya menjadi sangat mudah.

Kesamaan identitas sosial sebagai satu bangsa menjadikan bulan Syawal ini menjadi momen perdamaian dan kebahagiaan untuk semua manusia.

Hari Raya Idul Fitri memberikan waktu yang tepat untuk saling memaafkan agar kembali ke fitrah (suci).

Selain mulia di mata agama, memaafkan juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan kehidupan sosial.

Pribadi yang senang memaafkan ini pada akhirnya akan melindungi seseorang dari stres dan depresi berat.

Sehingga momen ini menjadi salah satu keterampilan dalam mengelola dan mengatasi rasa stres. (Sirajuddin)