Tim Dosen UGM Sebut Hanya Hal Luar Biasa yang Bisa Sebabkan Bahan Radioaktif Lolos ke Lingkungan Masyarakat

741

Baca juga: Kuliah Sambil Kerja Paruh Waktu Bukan Halangan Rima untuk Lulus Cum Laude

Selanjutnya, bahan itu diproses guna mendapatkan radioisotop yang diinginkan.

Tim Dosen UGM pun menilai, reaksi nuklir dalam reaktor dikendalikan dengan sangat ketat dan dikungkung secara berlapis-lapis.

Sehingga, bahan radioaktif yang terbentuk di dalam reaktor hampir mustahil lolos ke luar dari pengungkung reaktor.

Hanya peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu menggagalkan pengungkungannya.

Hal yang sama juga berlangsung pada uranium target dan proses ekstraksinya, termasuk radioisotop Cs-137 yang berada di dalamnya.

“Uranium target yang telah diiradiasi di dalam reaktor dan proses ekstraksi radioisotopnya harus berada pada tempat yang telah ditentukan,” jelas Tim Dosen UGM.

“Dalam pemanfaatannya, Cs-137 dimasukkan ke dalam wadah tertutup yang dilengkapi penahan radiasi, sebagai salah satu upaya menghindari risiko kontaminasi,” sambungnya.

Baca juga: Peringati 70 Tahun Indonesia-Rusia, KBRI Moskow Bahas Peluang dan Tantangan untuk Kemitraan Strategis

Mereka memandang, lolosnya Cs-137 ke lingkungan hanya dapat terjadi jika radioisotop itu terlepas dari wadah tertutup tersebut.

Ada dua alasan yang membuat Cs-137  bisa lepas dari wadahnya dengan ditinjau secara teoretis.

Pertama, faktor ketidaksengajaan (bencana alam, kegagalan teknologi, dan human error). Kedua, faktor kesengajaan (sabotase atau pencurian).

Lolosnya zat radioaktif ke lingkungan akibat faktor ketidaksengajaan dikategorikan sebagai masalah keselamatan (safety).

Lolosnya zat radioaktif karena faktor ketidaksengajaan dapat diantisipasi dengan menerapkan sistem keselamatan.

Hal itu seperti pengungkung berlapis, penahan radiasi, sistem interlock, serta standar pelaksanaan operasi.

Sementara itu, lolosnya zat radioaktif akibat faktor kesengajaan dikategorikan sebagai masalah keamanan (security).

Baca juga: Fakultas Biologi UGM Kirim 10 Mahasiswa ke Jepang untuk Belajar Teknologi DNA Teranyar