Tiga Hari Berjalan, 23 Ribu Mahasiswa UGM Manfaatkan Kuliah Daring

394

Baca juga: Guyon dengan Teman dan Dosen Bikin Ketua KAGAMA Orchids Ini Selalu Betah Kembali ke UGM

“Mahasiswa umumnya native digital sangat familiar dan mudah beradaptasi,” tutur Hatma.

“Mereka mesti sediakan kuota yang cukup, sementara baru satu provider memberikan biaya gratis, mudah-mudahan diikuti provider lain,” tambahnya.

Di sisi lain, Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Agus Eko Suyono, M.App, Sc. Menuturkan bahwa pembelajaran kuliah daring yang dilakukannya berjalan lancar.

Meskipun ada sedikit kendala di awal sebab mesti beradaptasi dengan sistem dan koneksi.

“Kendala bisa teratasi karena mahasiswa kebanyakan sudah sangat akrab dengan dunia digital, bahkan mungkin banyak yang lebih pintar dari dosennya soal teknologi,” tutur Eko.

Baca juga: Yayasan Peduli Hutan Indonesia Inisiatif Rimbawan KAGAMA Resmi Jadi Badan Hukum

Guna mengatasi kendala tersebut, Eko sengaja menggunakan gabungan beberapa penyedia layanan, seperti UGM, WhatsApp, dan simaster grup.

Selama proses kuliah daring sebagian besar mahasiswa menggunakan  ponsel daripada laptop dan PC.

“Justru mahasiswa lebih aktif daripada kala melakukan kelas reguler,” ucap Eko.

“Kalaupun menggunakan video, Saya lakukan tidak terlalu lama, sekitar 30-40 menit, selebihnya memberikan tugas mandiri,” tambahnya.

Baca juga: 10 Hasil Rakerda KAGAMA Kaltim, Singgung tentang Ibu Kota Negara Baru dan Covid-19