Terobosan Menteri Basuki Tanggulangi Abrasi Pantai

302
Namun demikian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berupaya menanggulangi abrasi dengan teknologi mutakhir. Foto: Birkom PUPR
Namun demikian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berupaya menanggulangi abrasi dengan teknologi mutakhir. Foto: Birkom PUPR

KAGAMA.CO, JAKARTA – Indonesia merupakan negara yang disebut sebagai negara kepulauan dan memiliki garis pantai terpanjang di dunia, yaitu mencapai 99. 093 kilometer.

Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia mempunyai garis pentai terpanjang di dunia yakni mencapai 99.093 kiloometer.

Garis pantai tersebut rawan rusak lantaran proses abrasi, yakni pengikisan oleh air laut.

Lazimnya, penanganan abrasi dilakukan dengan penanaman mangrove di sepanjang garis pantai, serta memasang infrastruktur untuk melindungi garis pantai.

Namun demikian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berupaya menanggulangi abrasi dengan teknologi mutakhir.

Pihaknya melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) tengah menciptakan tekologi Blok Beton Berkait, Berongga, dan Bertangga (3B).

Menteri lulusan Fakultas Teknik UGM ini menekankan pentingnya penerapan teknologi agar percepatan pembangunan dapat dicapai.

Baca juga: Sebuah Penelitian Ungkap Solusi Atasi Stunting di Indonesia

Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Indonesia tak bisa hanya mengandalkan pembangunan konstruksi dengan cara biasa.

“Riset dan Teknologi menjadi salah satu dari lima pilar terobosan Kementerian PUPR dalam percapatan pembangunan infrastruktur di tanah air,” ucap Basuki pada Senin (27/1/2020), melansir laman resmi Kementerian PUPR.

Melalui Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair), pengembangan Blok Beton 3B dilakukan sebagai solusi pencegahan longsor dan pergeseran garis pantai akibat erosi gelombang air laut.

Blok Beton 3B merupakan Blok Beton dengan sistem modular interlocking pabrikasi sehingga mempermudah dan mempersingkat waktu pengerjaan di lapangan karena merupakan instalasi.

Blok Beton 3B berbahan beton K-222 dengan koefisien stabilitas lapis lindung sebesar 34,63 ini mampu menahan gelombang setinggi 2 meter.

Baca juga: Sempat Galau dan Menangis, Dian Fajarwati Jumpai Keajaiban hingga Jadi Wisudawan Terbaik Biologi UGM

“Keunggulan lainnya dari Blok Beton 3B adalah efektif menahan gelombang setinggi 2 meter, dapat menjadi alat penting dalam pengamanan pantai dengan sistem interlocking yang kuat dan bahan konstruksi yang mudah didapat,” papar Basuki.

Teknologi Blok Beton 3B ini telah diterapkan di Pantai Happy Buleleng, Bali dan Pantai Daruba, Morotai Selatan.Saat ini tengah dilakukan penggalian tanah untuk menentukan elevasi dan kedalaman galian yang akan dicapai.

Selanjutnya, kata Basuki, adalah pemasangan mini pile pabrikasi dengan tinggi maksimal 3 meter dan dilanjutkan dengan pemasangan batu kaki.

“Selanjutnya pemasangan pile cap dan Blok Beton 3B,” imbuhnya.

“Selain mengamankan pemukiman penduduk dari erosi, penerapan Blok Beton 3B di Buleleng juga berfungsi sebagai jalan akses ke laut yang mendukung kegiatan religius penduduk setempat, salah satunya Upacara Melasti,” ujar menteri yang beberapa waktu lalu meraih gelar honoris causa dari ITB ini. (Ezra)

Baca juga: Ketua KAGAMA Sumut Resmi Jadi Doktor dan Lulus Cum Laude Usai Bikin Terobosan di Pelindo I