Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang Jadi Sembilan Kali Lebih Besar dari Sebelumnya

145
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi nomor satu dari kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proyek pembangunan terminal baru di Bandara Ahmad Yani Semarang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi nomor satu dari kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proyek pembangunan terminal baru di Bandara Ahmad Yani Semarang

KAGAMA.CO, SEMARANG – Bandara Ahmad Yani Semarang akan memiliki terminal baru. Nantinya terminal ini akan meningkatkan kapasitas daya tampung penumpang hingga 9 kali lipat menjadi 6 juta penumpang per tahun.

“Terminal baru bandara Ahmad Yani yang sedang kita bangun ini sembilan kali lebih besar dari terminal sebelumnya,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang disampaikan pada acara Penutupan Atap (Topping Off Ceremony) di Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Semarang, Minggu (11/2/2018).

Selama ini, Bandara Ahmad Yani Semarang merupakan pintu gerbang provinsi Jawa Tengah dengan kapasitas 800.000 penumpang per tahun, sedangkan penumpang eksisting tahun 2017 telah mencapai 4,4 juta penumpang per tahun.

Pengembangan bandara Ahmad Yani Semarang merupakan sebuah hal yang mendesak untuk dilakukan, dan pemerintah mendukung penuh semua upaya pembangunan yang telah dilakukan untuk terus melakukan improvement dan service excellence kepada masyarakat.

“Bandara di Semarang sudah critical dengan fasilitas yang lama itu sangat mengkhawatirkan. Saya apresiasi, upaya membangun dari Kementerian BUMN, Angkasa Pura 1, dan Gubernur Jawa Tengah yang begitu mendukung. Karena ini bisa jadi format di daerah lain, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan BUMN. Model ini bisa diterapkan di tempat-tempat lain,” sebut Menhub.

Berkat adanya pengembangan Bandara Ahmad Yani ini, nantinya bandara mampu menampung hingga 6 juta penumpang per tahun sehingga akan dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan.

Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam peraturan Presiden No 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pengoperasian terminal baru dan pengembangan bandara Ahmad Yani menelan biaya senilai Rp 2,07 triliun. Direncanakan terminal baru ini akan mulai beroperasi dengan minimum requirements pada Mei 2018 atau sebelum masa angkutan lebaran.

Pemenuhan kapasitas infrastruktur dalam rangka peningkatan konektivitas dilakukan melalui peningkatan luasan terminal dari 6708 m2 menjadi 58.652 m2, apron dari luasan 29.032m2 menjadi 72.522 m2. Penambahan pelayanan lainnya antara lain aviobridge tiga unit, penggunaan passanger mover system, Baggage Handling System, dan Airport Operation Control Center (AOCC).

Kala pertengahan 2018, Bandara Ahmad Yani akan menjadi bandara di atas air (floating) pertama di Indonesia. Dengan desain yang sangat artistik dan mengusung konsep eco airport dan go green. Di mana untuk lampu jalan bandara akan memakai solar cell dan pengolahan airnya dengan reserve osmosis dan me-recycle air tambak untuk operasional bandara.

“Diharapkan kepada pengelola bandara PT Angkasa Pura I, Pemerintah daerah, serta masyarakat pengguna jasa dapat senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang ada, serta meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara Ahmad Yani Semarang,” tutup Menhub.

Turut hadir dalam acara ini Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.

 

Sumber : Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan