Terjadi Kenaikan Jumlah Pemudik pada H-6

99
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (di tengah) memantau lalu lintas arus mudik Lebaran di posko angkutan Lebaran di beberapa daerah lewat video conference. Foto : Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (di tengah) memantau lalu lintas arus mudik Lebaran di posko angkutan Lebaran di beberapa daerah lewat video conference. Foto : Kemenhub

KAGAMA.CO, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pada 30 Mei 2019 (H-6 lebaran) telah terjadi kenaikan jumlah pemudik yang signifikan, ditandai dengan jumlah pemudik di Cikarang Utama (Cikarut) yang terpantau padat.

Menhub mengatakan hal ini usai melakukan video conference dengan posko Angkutan Lebaran di beberapa daerah, Kamis sore (30/5/2019).

“Kita mengevaluasi apa yang kita lakukan hari ini, dari pantauan kita hari ini memang ada kenaikan jumlah pemudik dan bahkan pemudik itu berangkat lebih awal. Ditandai dengan satu jumlah pemudik yang ada di Cikarut,” ujar Menhub Budi Karya.

Menhub mengatakan dari laporan pada H-6 ini kecenderungannya adalah naik.

Menurut kenaikannya rata-rata tiap tahun itu empat hingga tujuh persen dan ditambah adanya infrastruktur yang bagus seperti jalan tol dari Merak sampai Probolinggo maka minat pemudik itu makin banyak.

“Kita belum bisa memastikan jumlahnya berapa tapi dengan antusiasme masyarakat yang baru kita perkirakan baru besok puncak mudik, hari ini sudah mencapai suatu puncak,” sebutnya.

Menhub berharap kepadatan ini relatif rata karena waktu mudik yang relatif panjang dari tanggal 30 Mei sampai dengan tanggal 4 juni 2019.

“Kita harapkan ini bisa berjalan dengan baik dan kepadatan yang rata bukan hanya di tanggal 30 Mei atau 31 Mei saja, tapi rata ke tanggal 1-4 juni, sehingga mereka yang mudik mendapatkan suatu layanan yang baik,” ucap Menhub Budi Karya.

Menhub juga berkomentar terkait penerapan kebijakan satu arah (one way).

Ia menilai kebijakan ini sangat efektif untuk mengurangi kepadatan arus mudik serta kebijakan ini juga bersifat dinamis menyesuaikan kondisi kepadatan lalu lintas.

“Satu arah yang semula dilakukan pukul sembilan, dimajukan menjadi pukul delapan, dan itu sangat efektif sehingga pukul 10 itu sudah cair semuanya.”

“Apa yang kita sepakati dengan Kakorlantas, one way itu kita lakukan secara dinamis dan itu telah diaplikasikan hari ini,” jelasnya.

Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas) menerapkan sistem satu arah atau one way dan contraflow secara dinamis di ruas Tol Cikampek ke arah timur, untuk memberikan kesempatan pemudik dari Bandung tetap bisa melewati jalan tol.

“Tentu km 70 menjadi sangat penting bagaimana kita memutuskan pada saat mana kita melakukan one way dan pada saat kita melakukan satu arah atau kita melakukan dengan contra flow,” pungkas Menhub Budi Karya. (Kemenhub)