Tentang Fresh Graduate yang Menolak Gaji Rp 8 Juta dan Persoalan Dunia Kerja Mereka

2369

Baca juga: Apa Saja Prospek Kerja Lulusan Teknik Pertanian dan Biosistem UGM?

Setiap perusahaan mempunyai standar upah, sehingga walaupun kandidat menginginkan jumlah gaji yang demikian, perusahaan tetap berpegang pada standar.

Berbagai Pertimbangan Sebelum Memilih Pekerjaan

Menanggapi isu yang beredar tersebut, tentu muncul pertanyaan bagaimana seharusnya fresh graduate sebagai pelamar kerja merespon jumlah gaji yang ditawarkan perusahaan?

Lalu bagaimana sebaiknya pelamar ‘menilai diri’ di depan perusahaan?

Dari sisi konten, menurut Nurhadi perlu ditelusuri lebih jauh konteksnya.

Artinya, bagaimana kondisi perusahaan yang dilamar fresh graduate tersebut.

“Kalau perusahaan startup 8 juta itu kecil. Kalau perusahaan lokal wajar banget. Salahnya dia sendiri ngapain ngelamar kerja di perusahaan lokal,” ujar Nurhadi.

Baca juga: Kuliah S2 Sambil Bekerja? Hal-hal Ini Perlu Dipertimbangkan

Dijelaskan oleh Nurhadi, karier diumpamakan seperti puzzle.

Kecocokan merupakan pertimbangan seorang pelamar memilih perusahaan tertentu.

Ada pertimbangan kondisi diri sendiri ketika melamar pekerjaan.

“Ada seseorang yang memang merasa cukup bekerja di perusahaan lokal. Ia ingin hidupnya lebih santai di Yogyakarta dan tidak mengharapkan gaji yang terlalu tinggi. Baginya yang terpenting ada aktivitas, ada rutinitas. Di sini untuk mengisi hidup, sehingga gaji berapa pun selama normal di atas UMR ya nggak masalah,” jelas alumnus Teknik Geodesi UGM angkatan 1999 itu.

Nurhadi melanjutkan, apabila seseorang sebelumnya sudah mempunyai ekspektasi tinggi pada gaji, tetapi kemudian ia melamar di perusahaan lokal, maka justru itu menjadi masalah.

Melalui aplikasi upgrad.id, pelamar akan mendapat pendampingan khusus ketika ingin mengetahui seluk beluk perusahaan yang dilamar, termasuk gaji dan value selama bekerja. Foto: ugm.ac.id
Melalui aplikasi upgrad.id, pelamar akan mendapat pendampingan khusus ketika ingin mengetahui seluk beluk perusahaan yang dilamar, termasuk gaji dan value selama bekerja. Foto: ugm.ac.id

Baca juga: Tak Hanya Diplomat, Berikut Prospek Kerja Ilmu Hubungan Internasional UGM

Seorang fresh graduate memperjuangkan gaji 8 juta memang wajar menurut Nurhadi, selama perusahaan yang mereka tuju sudah teapt.

“Benar di sini bukan berarti perusahaan lokal nggak benar. Orang akan berkumpul sesuai dengan kapasitasnya. Kalau dia kapasitasnya internasional, kenapa dia nggak melamar perusahaan di Singapura saja? Kenapa ngelamar ke perusahaan lokal? Mereka nggak bisa kasih gaji besar dong,” tandasnya.

Nurhadi sempat mencermati rata-rata gaji lulusan mahasiswa UI melalui hasil Tracer Study yang dilakukan tiga tahun setelah kelulusan.

“Sepanjang tahun 2010-2018, masih banyak lulusan yang menerima gaji di bawah 8 juta. Ada juga yang sudah menerima gaji 8-9 juta ke atas, tetapi belum banyak,” ungkap pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur ECC UGM ini.

Baca juga: Keilmuan Teknik Geodesi UGM dan Prospek Kerjanya

Pengetahuan Job Seeker tentang Kisaran Gaji Pekerja Perlu Dikuatkan

Tracer Study UI terbaru tahun 2017-2018 yang diakses di https://alumni.ui.ac.id menunjukkan persentase tertinggi gaji lulusan UI jenjang S1 ada pada range >3-6 juta sebanyak 46,2 persen dan >9-12 juta sebanyak 25,5 persen.

Sementara lulusan yang menerima gaji >=3 juta ada 7,7 persen, >9-12 juta ada 11,3 persen, >12-15 juta ada 3,5 persen, dan >15 juta ada 5,7 persen.

Sebanyak 70,7 persen lulusan S1 UI bekerja di perusahaan swasta, sedangkan sisanya bekerja di BUMN dan wiraswasta.

“Lulusan yang gajinya 8 juta ke atas rata-rata bekerja di perusahaan startup. Memang perusahaan startup yang sudah stabil rata-rata segitu gajinya. Bahkan salah satu BUMN pun juga ada yang menawarkan gaji segitu,” ungkap Nurhadi.

Baca juga: Beberapa Pekerjaan Lulusan Ilmu Ekonomi UGM

Imbangi Gaji dengan Value yang Didapat Selama Bekerja

Dalam wawancara kerja atau sesi negosiasi gaji saat sedang mengikuti seleksi karyawan, ada dua hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, kemampuan menilai diri sendiri, seperti passion, keahlian, potensi, dan sebagainya.

Kedua, seberapa jauh fresh graduate mengetahui seluk beluk perusahaan yang mereka lamar, seperti kisaran gaji, sepak terjang perusahaan, dan value yang akan mereka dapatkan selama bekerja.

Dikatakan oleh Nurhadi, hal tersebut menjadi konsen ECC UGM saat ini.

“Orang bekerja itu kan memang ada niat cari uang. Tetapi, mencari value juga penting. Cara pragmatisnya bisa lihat hasil survei gaji karyawan secara umum. Cuma masalahnya setiap perusahaan kan standarnya beda-beda. Nah, kalau gitu sebaiknya sebelum lulus, mahasiswa sudah mencari tahu seluk beluk perusahaan yang mereka tuju,” jelas Nurhadi.

Baca juga: Berbagai Hobi yang Bisa Menjadi Pekerjaan