Tawarkan Solusi Perikanan Indonesia, Mahasiswa UGM Raih Penghargaan Internasional

261

Ia juga menambahkan Banoo merupakan inovasi teknologi berbasi internet of thinking (IoT) dan energi terbarukan untuk memberdayakan petani ikan di Indonesia.

Inovasi teknologi Banoo ini bisa membangun ekosistem budidaya perikanan yang lebih efisien, intensif dan inklusif sehingga mampu menyejahterakan para petani ikan.

Alat ini merupakan inovasi teknologi microbubble generator yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas air kolam.

Penggunaan IoT yang berupa sensor memiliki kegunaan untuk mengaktifkan microbubble generator secara otomatis.

Teknologi microbubble generator ini mampu meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam air sehingga mampu memicu pertumbuhan ikan secara cepat.

Selain itu, alat ini juga menggunakan sumber energy terbarukan berupa panel surya. Sehingga dapat digunakan diseluruh Indonesia, bahkan di area rural yang tidak memiliki akses terhadap listrik.

“Produktivitas petani ikan setelah menggunakan alat ini bisa mencapai 40 persen, selain itu juga berat dan panjangnya bertambah,” tambah Azellia.

Alat yang dibandrol Rp9 juta per item ini mampu digunakan untuk tambak dengan luasan 3 m x 4 m dengan kedalama 1,5 m.

Saat ini, alat ini sudah dipakai di beberapa daerah seperti; Purworejo, Ringwulu, dan salah satu perusahaan agri, Aquafarm.

Pengembangan inovasi ini telah didukung secara maksimal oleh Universitas Gajah Mada, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Pertamina (persero) dan PT Mino Tani Indonesia. (Rosa)