Tantangan Rizki Andini Bekerja di NGO, Harus Terbiasa Kolaborasi Lintas Sektor

654

Baca juga: Emri Juli Harnis Ingin KAGAMA Riau Memberi Manfaat bagi Masyarakat Riau

Project NGO, kata Dini, harus berorientasi pada masyarakat, artinya penilaian kebutuhan berbasis pada masyarakat dan output yang dihasilkan nantinya harus berdampak kepada masyarakat pula.

Perlu diketahui juga, program kerja di NGO terbatas pada waktu, sumber dana, dan SDM, sehingga perlu integrasi dengan sistem yang sudah ada untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan.

Untuk mengetahui tepat atau tidaknya seseorang bekerja di NGO, kat Dini, kita perlu memahami karakter lingkungan kerja dan berbagai keahlian yang dibutuhkan.

Dini menuturkan bahwa lingkungan kerja di NGO sangat kritis dan kreatif.

Di samping itu, ritme kerja juga dinamis, mengingat program kerja yang kerap berganti dengan mitra yang berbeda pula.

Baca juga: Kabupaten di Bawah Pimpinan Alumnus UGM Ini Bakal Jadi Pusat Hilirisasi Gas

Orientasi karier bagi seseorang yang ingin bekerja di NGO seharusnya berfokus pada tujuan isu dan keahlian yang ingin didalami, bukan institusinya.

“Namun, bekerja di NGO itu ada benefitnya. Kita punya peluang untuk membuka jaringan yang luas. Kolaborasi lintas sektoral memungkinkan terbentuknya jejaring yang luas.”

“Selain itu, karena bertemu banyak mitra, karakter masyarakat, dan lingkungan yang berbeda, kita jadi didorong untuk membuka diri dan belajar hal baru.”

“Mulai dari budaya, bahasa, isu sosial-ekonomi dan politik, hingga pembangunan masyarakat,” ujarnya.

Tidak hanya keahlian dan pengalaman, Dini menyarankan bagi mahasiswa atau fresh graduated untuk lebih mengenal karakter dirinya sendiri.

Hal ini akan semakin meyakinkan mereka tepat atau tidaknya NGO menjadi tempat mereka berkarier. (Kn/-Th)

Baca juga: Deklarasi Peduli Hutan Besutan Rimbawan KAGAMA Tertunda, Transtoto Terpapar Covid-19