Suprapto Hobi Dengarkan Lagu Iwan Fals dan Ebiet G. Ade

950

Baca juga: Kualitas SDM Terbatas, Dua Sociopreneur Muda Bangun Startup Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Menyiapkan Bekal Setelah Mati Lebih Penting

Walaupun dikenal pendiam dan tak banyak bergaul, Suprapto bisa berkarier menjadi dosen.

Bisa berkarier di bidang akademik, kata Suprapto, karena saat itu dia terinspirasi dari seniornya yang juga menjadi dosen.

Suprapto merasa bersyukur dengan kehidupan yang telah dicapainya saat ini.

Dukungan dari orang tua selalu menjadi kekuatan terbesarnya.

Saat merantau, pulang kampung terasa menyenangkan karena akan disambut orang tua.

Tetapi, kini Suprapto hanya bisa mengenang orang tuanya yang sudah lama tiada.

“Dulu Saya selalu berkeinginan membanggakan orang tua. Sejak orang tua nggak ada, Saya sudah jarang pulang ke Pacitan. Meskipun ada kakak Saya di sana. Rasanya sudah tidak ada yang membanggakan Saya lagi,” ujar dosen menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Ilmu Komputer UGM itu.

Selama hidup, Suprapto mempunyai satu prinsip yang senantiasa diingatnya.

”Menyiapkan sesuatu untuk masa sekarang memang penting, tetapi lebih penting menyiapkan sesuatu untuk bekal setelah mati,” ungkap Suprapto.

Dengan prinsip itu, kata dia, seseorang akan selalu bersyukur dan tidak terlalu ambisius terhadap sesuatu. (Kinanthi)

Baca juga: Koesnadi Lelang Pulpen Tua Demi Bangun Wisma KAGAMA