Suku Akit Alami Mobilitas Sosial Berkat Rumah Layak Huni

1315

“Setelah banyak menerima arahan dari pemerintah, mereka tidak lantas bersikap pasif, hanya menerima saja. Masyarakat suku Akit secara nyata selalu tertib administrasi, terlibat dalam kegiatan pemerintahan, memiliki keahlian bercocok tanam,” tulis Fronner dalam tesisnya untuk meraih gelar S2 Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM.

Lalu, mengapa mobilitas sosial masyarakat dikatakan berhasil? Faktor utama keberhasilan mobilitas sosial mereka adalah letak geografis tempat tinggal yang baru. Kondisi geografis RLH Suku Akit tidak jauh berbeda dengan tempat tinggal lama.

Ada pun faktor lainnya, meskipun tinggal di tempat baru mereka tidak dipaksa untuk meninggalkan kebiasaan, tradisi, dan kearifan lokal yang dimiliki Suku Akit. Dengan begitu, Suku Akit merasa betah.

Jika menengok fenomena ini dengan kacamata yang lebih luas, mobilisasi Suku Akit secara tidak langsung mendekatkan mereka pada proses pembangunan. Masyarakat Suku Akit tidak lagi hidup di daerah terpencil dan terisolasi dari peradaban lama, tanpa meninggalkan adat dan budaya aslinya.

Sementara itu, dari sisi pengembangan RLH, upaya pemerintah ini dapat dikatakan berjalan dengan optimal. Selain mendapat respon positif dari masyarakat dan programnya berkesinambungan, keberhasilan RLH juga didukung oleh beberapa stakeholder yang terlibat.

“Setiap stakeholder mampu menjalankan peran dan tugasnya masing-masing. Dapat kita simpulkan bahwa, program pengembangan RLH sangat cocok untuk KAT,” tulis Fronner.(Kinanthi)