JAKARTA, KAGAMA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menuai apresiasi dari pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI terkait penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017. Apresiasi tersebut disampaikan pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI dalam Rapat Kerja dengan Kemenhub dan jajarannya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Menteri Perhubungan atas komitmen dan kinerjanya yang luar biasa dalam penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini. Selamat dan sukses!” ujar salah satu anggota Komisi V DPR RI, Gatot Soedjito.
Anggota Komisi V DPR RI lainnya menambahkan koordinasi antardepartemen yang dilakukan oleh Menhub merupakan prestasi yang luar biasa. Mengingat, selama ini masih terdapat kelemahan dalam hal koordinasi antardepartemen.
Namun, kini fungsi koordinasi dapat dilembagakan bersama Kemenhub. Menhub dinilai dapat membangun kerendahan hati dan profesionalisme kerja yang baik. “Ini prestasi luar biasa dan bisa menjadi catatan yang baik untuk generasi berikutnya,” ujar salah satu anggota Komisi V DPR RI, Henky Kurniadi.
Menanggapi apresiasi tersebut, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017. Sejumlah komponen yang mendukung penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2017, antara lain Komisi V DPR RI, jajaran Kemenhub serta instansi lain, seperti Kementerian PUPR, Kemenkes, Polri (Korlantas), BMKG, Basarnas, asosiasi, dan para operator sarana dan prasarana transportasi. Selain itu, juga pemudik yang menaati imbauan dari pemerintah dalam mengatur waktu mudik, media yang membantu mensosialisasikan kebijakan Pemerintah kepada masyarakat.
Terselenggaranya koordinasi antardepartemen, menurut Menhub karena semua komponen sama-sama melaksanakan amanah Presiden agar jangan ada ego sektoral. “Saya selalu sampaikan pesan Presiden agar jangan ada ego sektoral. Filosofi tersebut kami terapkan dan didukung oleh mitra kerja kami,” ujar Menhub.
Menhub menambahkan, penyelenggaraan tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya karena jauh-jauh hari sudah mulai dilakukan perencanaan, pengecekan kesiapan infrastruktur jalan, penyiapan manajemen dan rekayasa lalu lintas operasional di lapangan, pengecekan kesiapan sarana angkutan, penyiapan fasilitas pendukung seperti kesiapan rest-area, pos kesehatan dan ketersediaan BBM sampai sosialisasi jalur utama dan jalur alternatif angkutan lebaran. [rts]
