Sukses Gelar Festival Indonesia, Dubes Wahid Diganjar Rekor MURI

492

Semarak Festival Indonesia

Festival Indonesia yang keempat di Moskow pada 2-4 Agustus 2019 menarik perhatian warga Rusia.

Total pengunjung festival tersebut adalah 117.669 orang. Pada Festival ini warga Rusia disuguhi keanekaragaman produk dan seni budaya Indonesia.

Di antara produk Indonesia yang ditampilkan pada festival mulai dari sambal, kopi, aneka kripik, black garlic, berbagai kerajinan, pakaian batik, aksesoris, minyak sawit, buah-buahan dan aneka kuliner Indonesia, seperti nasi goreng, sate, martabak, dan bakso.

“Masuknya mangga harum manis dari Indonesia di festival ini juga membawa angin segar ekspor buah tropis Indonesia ke Rusia,” ungkap alumnus Sastra Inggris UGM itu.

Total transaksi bisnis baik melalui pendantanganan kontrak kerja sama, maupun retail langsung adalah sebesar USD 10,7 juta, atau sekitar Rp.152,2 miliar. Foto: KBRI Moskow
Total transaksi bisnis baik melalui pendantanganan kontrak kerja sama, maupun retail langsung adalah sebesar USD 10,7 juta, atau sekitar Rp.152,2 miliar. Foto: KBRI Moskow

Baca juga: Bakso, Martabak dan Sate Laris Manis di Festival Indonesia di Moskow

Untuk pertama kalinya festival menghadirkan produk berteknologi tinggi buatan PT Lundin berupa kapal baik untuk keperluan sipil maupun militer.

Terdapat juga PT MAK Yogya yang menampilkan peralatan medis.

Festival dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya dari berbagai daerah Indonesia, baik lagu, tarian, maupun permainan alat musik, seperti angklung, gamelan, kulintang, dan wayang kulit.

Penampilan lainnya adalah pencak silat, prosesi pernikahan adat dan peragaan busana dari para desainer profesional Indonesia.

Pada Festival ini warga Rusia disuguhi keanekaragaman produk dan seni budaya Indonesia. Foto: KBRI Moskow
Pada Festival ini warga Rusia disuguhi keanekaragaman produk dan seni budaya Indonesia. Foto: KBRI Moskow

Baca juga: Festival Europalia Indonesia Arts di Leiden Suguhkan Keindahan Mentawai

Para pengunjung juga menyaksikan dan ikut serta dalam workshop membatik, kelas Bahasa Indonesia, dan public talk dari para blogger, traveler dan public figure Rusia yang sering berkunjung dan berwisata ke Indonesia.

Namun demikian, Dubes Wahid mengatakan target 140 ribu pengunjung pada festival ini tidak tercapai karena faktor cuaca.

Menurut Dubes, cuaca dan suhu udara Moskow di bulan Juli dan awal Agustus di musim panas ini tidak menentu, dan sering turun hujan.

Pada hari kedua festival tanggal 3 Agustus misalnya, selain suhu cukup dingin, juga turun hujan, sehingga pengunjung berkurang.

“Dari catatan kami bahwa jumlah pengunjung hari pertama dan hari ketiga festival ini meningkat pesat dibandingkan festival tahun lalu. Meskipun hujan, antusias pengunjung tetap tinggi, seperti menyaksikan peragaan busana dan workshop wayang kulit,” kata Dubes Wahid.

Baca juga: Dubes Wahid Resmikan Pusat Studi Nusantara di Republik Dagestan