KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Lembaga Bahasa Indonesia dan Penutur Asing (BIPA) di UGM, Indonesian Culture and Language Learning Service (INCULS) sedang menggalakkan program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Sudibyo, M.Hum, koordinator INCULS UGM belum lama ini.
“Di INCULS, ada sekitar 100 mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Di samping itu, mulai awal tahun ini, pihaknya menyelenggarakan beasiswa UGM untuk para pembelajar asing.
Baca juga: 38 Mahasiswa Asing Belajar Pertanian di UGM
Konsekuensinya mereka juga harus belajar bahasa Indonesia sebelum masuk ke fakultas pilihannya selama beberapa bulan.
Bahasa Indonesia Punya Posisi Strategis
Bahasa Indonesia dijadikan bahasa internasional merupakan mandat dari UU No.24 tentang Kebahasaan tahun 2009.
“Sekarang bahasa Indonesia sudah dipakai lebih dari 45 negara. Bahkan di Vietnam, Bahasa Indonesia dijadikan bahasa ke-2 yang diajarkan secara resmi di negaranya,” ungkap Dr. Sailal Arimi, M.Hum, Sekretaris INCULS UGM.
Kata Sailal, Bahasa Indonesia bisa digaungkan sebagai bahasa internasional, karena di kawasan ASEAN dijadikan sebagai bahasa pengantar utama, terutama di Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand Selatan, Brunei Darussalam, dan sejumlah Diaspora negara-negara yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Baca juga: Kembangkan Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0