Suasana Nitilaku UGM 2019 Sangat Dirindukan

501
Saat melepas pawai, Ganjar mengungkapkan bahwa suasana Nitilaku 2019 sangat dirindukan. Foto: Maulana
Saat melepas pawai, Ganjar mengungkapkan bahwa suasana Nitilaku 2019 sangat dirindukan. Foto: Maulana

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Universitas Gadjah Mada menghelat Nitilaku 2019 sebagai salah satu rangkaian acara Lustrum ke-14 atau Dies Natalis ke-70, Minggu 15 Desember 2019.

Berangkat dari Bangsal Pagelaran Kraton Yogyakarta, kontingen Nitilaku 2019 dilepas oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Kagama, Ganjar Pranowo, Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekjend PP Kagama AAGN Ari Dwipayana, Ketua Dewan Guru Besar Prof. Dr. Ir. Sunjoto, Dip.HE, DEA dan Ketua Panitia Nitilaku 2019 Adji Kusworo.

Sebelumnya, rombongan pawai berdoa bersama dengan dipimpin oleh Ustaz Wijayanto.

Usai dilepas, rombongan kemudian bergerak menuju arah utara menyusuri Jalan Malioboro, Abubakar Ali, Kotabaru, Cik Ditiro dan langsung masuk ke lingkungan UGM.

Acara Nitilaku 2019 diikuti oleh berbagai kalangan, dari sivitas akademika UGM, Kagama Pengda, Pengcab, komunitas serta masyarakat umum.

Para peserta pawai tampak mengenakan dresscode wayang, pakaian adat nusantara serta pakaian pahlawan.

Dalam sambutannya, Ketua umum PP Kagama, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa Nitilaku 2019 merupakan cerminan pengembangan budaya dari Universitas Gadjah Mada.

Baca juga: Menjadi Alumni yang Peduli Tidak Harus Kaya Dulu

Budaya tersebut menurut Ganjar dapat menjadi satu tata nilai yang dipegang sekaligus menjadi hal yang dipakai untuk melakukan relasi sosial dan politik.

Alumnus Fakultas Hukum UGM ini menekankan bahwa suasana Nitilaku 2019 sangat dirindukan.

“Nitilaku 2019 merupakan visualisasi perjuangan, berjalan pelan-pelan dari Pagelaran Kraton ke Bulaksumur, yang penting hati-hati,” tutur Ganjar.

Senada dengan Ganjar, Rektor UGM, Panut Mulyono menerangkan bahwa Nitilaku 2019 merupakan ajang berkumpul dan menjalankan ritual yang merupakan simbolisasi sejarah UGM.

Seperti diketahui bahwa UGM dimulai dari Pagelaran Kraton, atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Panut kemudian mengucapkan terima kasih kepada Kraton Yogyakarta atas bantuan dan sumbangan luar biasa untuk membesarkan UGM.

“Atas nama Universitas Gadjah Mada, Saya mengucapkan terima kasih atas sumbangan luar biasa kepada UGM, sehingga dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara,” tutur Panut.

Usai mencapai titik kumpul di Balairung UGM, peserta pawai Nitilaku 2019 dihibur oleh beberapa penampilan, seperti Band para menteri Kabinet Indonesia Maju, Elek Yo Band, The Dean Band yang berisikan para Dekan Fakultas di UGM, juga The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot, serta Festival Kuliner Nusantara yang merupakan hasil kontribusi seluruh Fakultas di UGM. (Ezra)

Baca juga: Daftar Lengkap Pengurus Pusat Kagama 2019-2024