Strategi Rakimin Menjaga Ketahanan Pangan Nasional Lewat Bisnis Tanaman Benih

1087
Alumnus Fakultas Pertanian UGM ini berniat menjaga ketahanan pangan nasional lewat bisnis tanaman benih yang unggul dan berkualitas. Foto: Ist
Alumnus Fakultas Pertanian UGM ini berniat menjaga ketahanan pangan nasional lewat bisnis tanaman benih yang unggul dan berkualitas. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Dampak pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi salah satu perusahaan agribisnis Indonesia, PT Tunas Wiji Inti Nayottama (TWINN).

Direktur PT TWINN, Rakimin, SP mengungkapkan, penyediaan benih yang tepat dari segi kualitas, kuantitas, harga, dan waktu kerap terkendala di masa pandemi.

“Sulitnya distribusi logistik juga menjadi kendala bagi kami, terutama karena ada pembatasan sosial dan transportasi.”

“Selain itu, masih ditambah lagi dengan meningkatnya biaya operasional. Pihak kantor atau balai yang bekerja sama dengan industri menjalankan sistem WfH,” ujarnya.

Hal tersebut Rakimin sampaikan dalam acara Professional Goes To Campus, Alumni Menyapa, bertajuk Kiat Sukses Bisnis Benih Tanaman.

Baca juga: Kiat Membangun Bisnis Bagi Pemula, Laba Jangan Langsung Dihabiskan

Acara ini digelar belum lama ini secara daring oleh KAGAMA Pertanian dan Fakultas Pertanian UGM.

PT TWINN merupakan perusahaan agribisnis benih lokal yang bergerak dalam penyediaan benih unggul jagung hibrida, dengan kapasitas produksi 5000 ton per tahun.

Perusahaan yang berpusat di Kediri, Jawa Timur ini sudah didirikan sejak tahun 2012 dan telah menghasilkan beberapa varietas unggul.

Meskipun hadapi kendala di masa pandemi, di sisi lain terbuka peluang lebih luas bagi PT TWINN.

Kebutuhan pangan dan pakan nasional, serta permintaan benih yang berkualitas terus meningkat, sehingga kondisi ini tidak mempersempit pasar TWINN untuk terus bertahan.

Baca juga: Hal Berat yang Harus Dilalui untuk Menjadi Fotografer Profesional