KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M. Eng, membabar sejumlah strategi, berkaitan dengan ketahanan pangan di era new normal atau normal baru.
Hal ini diungkap dalam webinar bertajuk Strategi Mewujudkan Kemandirian Pangan dalam Era Tata Kehidupan Normal Baru, Selasa (9/6/2020).
Webinar ini dihelat bersamaan dengan perayaan Dies Natalis ke-74, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Agung berujar bahwa pemerintah tengah mengembangkan beberapa kebijakan yang akan dilakukan jika hasil pertanian Indonesia tak memenuhi harapan.
Kebijakan tersebut disiapkan menyongsong era new normal usai pandemi virus corona.
Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Angkatan 1983 Resmi Nakhodai Badan Standardisasi Nasional
Selain itu, pemerintah kini tengah mencoba mengurangi impor, terutama untuk beberapa komoditas, seperti daging sapi dan bawang putih.
“Yang pertama, Kami akan mencoba memaksimalkan lahan pertanian Indonesia, yang mencapai 5,6 juta hektar, karena masih ada beberapa daerah yang turun hujan, baik lebat, sedang, maupun ringan,” ucapnya.
“Kemudian, Kami akan memanfaatkan lahan rawa, yang terdiri atas 85 ribu hektar di Kalimantan Tengah untuk ekstensifikasi dan 79000 hektar untuk intensifikasi.”
“Tentunya akan meningkatkan produksi pertanian, karena rawa tidak terpengaruh dengan cuaca,” imbuh alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM ini.
Tak hanya itu, pemerintah masih memiliki beberapa program, seperti diversifikasi pangan.