Strategi Menjaga Keamanan Pangan Masyarakat di Perdesaan

484

Baca juga: Wujud Kepedulian KAGAMAHUT Kalbar untuk Masyarakat Kurang Mampu di Kota Pontianak

Materi yang disampaikan tidak hanya secara lisan, tetapi juga melalui praktik. Seperti memilih bahan makanan, mengolah, menyimpan dan menyajikan makanan sesuai kaidah keamanan pangan.

“Kader yang telah diedukasi berperan sebagai agen keamanan pangan setempat. Kader-kader tersebut lah yang akan meneruskan ilmu terkait keamanan pangan dari tenaga kesehatan kepada masyarakat sekitar,” paparnya.

Sebagai pertimbangan sumber daya, tenaga kesehatan dapat memilih beberapa orang yang secara sukarela menjadi kader.

Pemberian insentif juga bisa dipertimbangkan untuk meningkatkan kinerja kader.

Baca juga: Rumah KAGAMA Salurkan Bantuan Sembako kepada Anak Yatim dan Warga Kurang Mampu

Kedua, dari sisi perizinan penyelenggaraan makanan massal. Warga yang ingin mengadakan hajatan bisa meminta izin kepada ader atau tokoh masyarakat.

:Kader kemudian memastikan bahwa, tidak ada penjamah yang sakit dan penjamah sudah mengetahui keamanan pangan (sudah mengetahui izin penyelenggaraan makanan massal),” jelasnya.

Ketiga, dari pertimbangan sosial dan budaya. Peran kader sebagai agen keamanan pangan dan kebijakan itu memerlukan beberapa pertimbangan.

“Utamanya terkait struktur organisasi masyarakat dan budaya setempat, supaya pihak-pihak yang berkewajiban memiliki gambaran tentang pendekatan yang tepat kepada masyarakat,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Kepedulian Sosial KAGAMA Jawa Barat kepada Masyarakat Terdampak Wabah