Strategi Menjaga Keamanan Pangan Masyarakat di Perdesaan

484
Sebuah studi mengungkapkan strategi efektif untuk menjaga keamanan pangan masyarakat di perdesaan. Foto: Hello Sehat
Sebuah studi mengungkapkan strategi efektif untuk menjaga keamanan pangan masyarakat di perdesaan. Foto: Hello Sehat

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan terjadi apabila terdapat dua orang atau lebih mengalami sakit.

Mereka memiliki gejala hampir sama setelah mengonsumsi makanan tertentu yang terbukti sebagai sumber penularan.

Hal tersebut dipaparkan oleh dua peneliti, Iffa Karina Permatasari (FK-KMK UGM) dan Titiek Hidayati (UMY).

Penelitian mereka diterbitkan oleh UGM Public Health Symposium berjudul Model Pencegahan Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di Daerah Pedesaan: Peran Kader untuk Keamanan Pangan Masyarakat pada 2018.

Peneliti menjelaskan, selain penyakit, keracunan pangan juga dapat mengakibatkan kematian.

Baca juga: Cerita Ketua KAGAMA Malang Saat Kuliah di Jurusan Sulit Sambil Jualan Handuk

Dari data WHO menunjukkan, ada 60 juta orang yang mengalami keracunan makanan dan menyebabkan 420.000 kematian di dunia pada 2010.

Sementara di Indonesia, dari tahun 2000-2015, terdapat 1176 KLB keracunan pangan, dengan berbagai jenis pangan dan lokasi kejadiannya yang berbeda.

Sebanyak 37 persen dari makanan rutin, 30 persen dari acara hajatan, 14 persen dari jajanan, dan 19 persen dari lokasi lainnya.

Menurut peneliti, menjaga sanitasi makanan pada penyelenggaraan makanan massal di msayarakat menjadi tantangan. Masalahnya tidak ada kewajiban akan sertifikasi laik jasa boga.

“Padahal, meningkatkan keamanan pangan di masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya KLB keracunan pangan,” tulisnya.

Baca juga: Banyak Perempuan Abaikan Hoaks di Grup WhatsApp, Mengapa?