Strategi Bertahan Kaum Minoritas Syi’ah Rausyanfikr di Yogyakarta

2943

“Kelompok penekan melakukan tindakan intimidasi dengan memunculkan isu-isu kesesatan yang dilakukan oleh Rausyanfikr karena diangap sebagai lembaga Syi’ah,” tulis Siti.

Isu yang dimunculkan oleh kelompok penekan berbau teologi yang dianut oleh Sekte Syi’ah yaitu menyangkut isu penyebutan rafidhah, taqiyyah, pengkafiran sahabat, doktrin kemaksuman Imam dan Imamah, tahrif Alquran dan nikah mut’ah.

Perbedaan ideologi ini juga merambah hingga kekerasan fisik dan psikis.

Dengan berbagai tekanan yang ada, justru tak membuat Rauyanfikr menyerah dan semakin gencar mempertahankan eksistensinya.

Dijelaskan oleh Siti bahwa Rausyanfikr menggunakan perlawanan yang halus, tersembunyi, dan berkelanjutan.

Temuan Siti menunjukkan Rausyanfikr berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa fokus pengembangan filsafat dan pemikiran mereka tidak ada kaitannya dengan teologi dan akidah.

“Dari fokus kajian tersebut Rausyanfikr memperkuat kajiannya untuk melawan dari kelompok penekan. Mereka mengembangkan dan mempopulerkan kajian filosofis, Islam Fitrah, dan kajian kenegaran sebagai alternatif dari pandangan teologi dan akidah yang dikembangkan kelompok penekan,” tulis alumnus S2 Agama dan Lintas Budaya ini.

Selain berusaha meyakinkan kelompok penekan, Rausyanfikr juga tetap konsisten menyebarluaskan kajian terkait gerakan mereka.

Ada pun berbagai aktvitas yang mendukung gerakan Rausyanfikr seperti membangun gerakan intelektual yang berpusat pada keilmuan filsafat dan membaur dengan masyarakat.

Harapannya, dengan strategi ini Rausyanfikr bisa terhindar dari pengucilan di masyarakat.(Kinanthi)