Strategi Agar Koperasi Mampu Bersaing dan Berkelas Dunia

3645

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Gagas Produk Sambal Bahari Khas Balikpapan

“Dengan kesadaran tersebut, harapannya koperasi bisa bersinergi dan berkompetisi secara seimbang dengan pelaku ekonomi yang lain,” kata Jangkung.

Ketiga, perlu ada penguatan pada sektor permodalan. Meskipun bukan yang utama, sektor permodalan punya peran penting bagi tumbuhnya ekonomi usaha kecil, mikro, dan menengah.

Keempat, kemampuan memanfaatkan IT. Jangkung menuturkan, keahlian ini sangat krusial dan mutlak untuk dikembangkan di tengah misi melakukan digitalisasi koperasi.

“Harapannya, koperasi menjadi entitas yang selevel dengan pelaku-pelaku ekonomi yang lain,” jelas dosen lulusan Kobe University, Japan itu.

Kelima, pengembangan SDM bagi para pengelola koperasi. Menurutnya, mengubah mindset menjadi penting untuk dilakukan.

Baca juga: Dosen Ilmu Tanah UGM Bagikan Tips Bercocok Tanam Tanpa Pupuk Tambahan dan Ramah Lingkungan

Jangkung menjelaskan, koperasi memiliki jati diri yang unik dibandingkan dengan organisasi lain. Koperasi termasuk dalam tiga pelaku pembangunan ekonomi Indonesia, dua lainnya yakni BUMN dan swasta.

“Di antara tiga pelaku itu, koperasi butuh penguatan lebih. Ke depannya saya berharap, koperasi bisa sejajar dengan BUMN dan swasta.”

“Dibutuhkan regulasi-regulasi yang adil, yang berpihak pada sektor koperasi dan UMKM. Tujuan utamanya tentu menjadikan ekonomi Indonesia tumbuh secara sustain, artinya ditopang dengan pemerataan,” jelasnya.

Koperasi, kata Jangkung, menjadi salah satu alat yang strategis untuk menghasilkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Sebab, di dalam koperasi terdapat prinsip gotong royong dan resharing.

Baca juga: Detektor Covid-19 Karya Peneliti UGM Bisa Beri Hasil 95 Persen Akurat