Staf Ahli Kemenkeu: Pemerintah Telah Memberikan Perhatian Penuh pada Pengembangan UMKM Sejak Sebelum Pandemi

483

Baca juga: Bantu Mitigasi Ekonomi Warga, Pasardesa.id Besutan Lurah Panggungharjo Raih Pendapatan Rp1,6 Miliar

Program PEN yang existing (PKH dan Kartu Sembako) sejauh ini sudah diserap secara cepat dan optimal, berkat data yang sudah memadai dan mekanisme delivery-nya yang sudah siap.

Untuk program PEN usulan baru, contohnya subsidi listrik, penyalurannya sudah bisa berjalan optimal, meskipun butuh waktu. Hal tersebut berkat tersedianya data yang valid dan deliveriable.

“Namun, ada program PEN usulan baru yang penyerapannya butuh waktu lama. Kalaupun terserap, justru berpotensi kurang efektif. Misalnya, bantuan dana untuk UMKM. Hal ini disebebkan karena program tersebut belum memiliki data lengkap dan mekanisme delivery yang belum siap.”

“Program ini masih membutuhkan revisi regulasi agar tak berbenturan dengan aturan lain, serta perlu adanya proses penganggaran,” terangnya.

Baca juga: Bambang Laresolo: Teh Indonesia Harus Bisa Mengekor Kesuksesan Kopi

Kunta menegaskan, gotong royong dan berbagi beban menjadi kunci bertahan sekaligus percepatan sosial-ekonomi bagi seluruh elemen masyarakat.

Namun, Indonesia masih memerlukan sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal, serta sektor keuangan dan sektor riil.

Pandemi Covid-19, kata Kunta, menjadi momentum untuk melakukan reformasi, demi memperkuat ekonomi domestik khususnya ekonomi desa dan UMKM.

Di samping itu, penyempurnaan program akan terus dilakukan agar lebih compatible dengan kondisi kedaruratan. (Kn/-Th)

Baca juga: Strategi Rakimin Menjaga Ketahanan Pangan Nasional Lewat Bisnis Tanaman Benih