Sosiolog UGM Sebut Desa Panggungharjo Bisa Dicontoh untuk Tangani Wabah Covid-19

738

Baca juga: 165 Alumni Senandungkan Lagu Ibu Pertiwi untuk Bangun Semangat Indonesia Lawan Covid-19

Sedangkan pelaku perjalanan yang baru saja melakukan perjalanan dari wilayah episentrum akan mendapatkan monitoring klinis harian.

Pakar sosiologi perdesaan UGM, Dr. Arie Sujito melihat aksi tanggap Desa Panggungharjo merupakan pengalaman yang positif.

“Wilayah kelurahan di DIY tidak terlalu luas. Tetapi, belum tentu setiap kelurahan punya kemampuan untuk menginisiasi upaya penyelamatan masyarakat dari krisis,” tutur Arie.

Menurut Majelis Pakar Karang Taruna DIY ini, kunci penting berhasilnya inisiasi tersebut adalah kepemimpinan dan partisipasi.

Dalam waktu beberapa bulan, di balik sigapnya pemerintah Desa Panggungharjo, Yudi berupaya keras memobilisasi SDM

Baca juga: KAGAMA Bontang Kembali Salurkan Bantuan APD ke Sejumlah Puskesmas

Partisipasi yang baik dari warga, kata Arie, hanya lahir dari sebuah kepercayaan menjadikan warga desa mau berkontribusi dan menyumbangkan sesuatu untuk ditindaklanjuti bersama-sama.

“Situasi pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk menguji kemampuan desa atau kelurahan dalam menghadapi krisis,” ujar Arie.

Untuk itu, disarankan bagi pemerintah untuk membuka ruang partisipasi sebebas-bebasnya bagi warga desa.

Sebab, penanggulangan Covid-19 harus dilakukan dengan kerja kolektif. Dibukanya ruang partisipasi ini sekaligus mendorong berkembangnya lembaga partisipasi.

Yudi mengatakan, di Desa Panggungharjo banyak relawan muda dari PKK, Karang Taruna, Banser, dan sebagainya. Mereka semua berkomitmen.

Baca juga: Catatan Kritis Pakar UGM tentang WHO yang Dinilai Terlambat Merespon Covid-19