Soal Penawar Covid-19, Guru Besar Farmasi UGM: Tidak Mudah Suatu Obat Baru Sampai ke Tangan Konsumen

350
Suatu obat harus melalui berbagai pengujian sebelum dipasarkan. Tak terkecuali obat untuk virus corona. Foto: Ditpui UGM
Suatu obat harus melalui berbagai pengujian sebelum dipasarkan. Tak terkecuali obat untuk virus corona. Foto: Ditpui UGM

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kemunculan virus corona yang menginfeksi di seluruh dunia tidak pernah diduga-duga sebelumnya.

Sebab, virus yang muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok ini merupakan jenis baru (SARS-CoV-2.

Meskipun demikian, virus sebetulnya sudah ditemukan sejak 1960.

Karena statusnya benar-benar baru, virus penyebab penyakit Covid-19 ini belum ada obat atau vaksinnya.

Berbagai pihak pun berupaya mencari alternatif. Seperti Pemerintah yang beberapa waktu lalu menyatakan akan menguji efektivitas klorokuin dan hidroklorokuin terhadap Covid-19.

Baca juga: Bukti Kepedulian KAGAMA Bontang kepada Masyarakat Terdampak Wabah Corona

Untuk diketahui, klorokuin dan hidroklorokuin adalah obat yang sebelumnya digunakan untuk malaria dan penyakit yang menyerang imunitas.

Sementara itu, berbagai negara dikabarkan sedang gencar melakukan penelitian agar segera menemukan obat virus corona.

Mengenai hal ini, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt, angkat bicara.

Dalam sebuah tulisan di laman resmi Fakultas Farmasi UGM, Zullies memberikan pemaparan terkait obat yang benar-benar baru.

“Obat perlu diuji lebih dahulu secara in vitro (menggunakan sistem di luar tubuh), kata Zullies.

Baca juga: Mencegah Terjadinya KDRT Selama Isolasi Diri di Masa Pandemi Covid-19