Sisi Lain Umar Kayam Menurut Istri dan Anaknya

7179

Pak Kayam memang selalu menulis dengan mesin tik analog. Ia tak pernah menulis dengan tangan, soalnya tangannya buyutan. Tulisan tangan Pak Kayam sulit dibaca menurut Bu Yus.

Pernah suatu ketika Pak Kayam menjajal mesin tik listrik. Tapi karena buyutan tadi ia merasa kesusahan. Misal saat ingin menulis ‘apa’ malah jadi ‘aaapaaa’. “Ah kesuwen, kakean kudu gusek (ah kelamaan, kebanyakan harus hapus),” keluh Pak Kayam saat itu.

Toh, tangan yang buyutan itu tidak pernah jadi soal bagi Pak Kayam. Karyanya dibaca dan didiskusikan lintas zaman. Sita sendiri punya harapan, karya sang ayah bisa terus dibaca dan diminati terus ke depannya.(Fazrin)