Sikap yang Mengantarkan Alumnus Farmasi UGM Angkatan 1983 Ini Jadi Kepala BSN

3482

Baca juga: Kekayaan dan Sistem Kesehatan yang Mapan Bukan Jaminan Tertekannya Angka Penularan Covid-19

Hingga pada suatu ketika, Kukuh bertemu dengan para pegawai yang punya hobi sama: bermain musik.

Dari situlah kekukuhan sikapnya untuk bertahan muncul dan niat untuk pergi dipendam dalam-dalam.

“Seandainya saya tidak bertemu dengan kelompok pegawai yang gemar main musik, mungkin saya tidak akan bertahan sejauh ini,” kata Kukuh, melansir laman resmi Fakultas Farmasi UGM.

Setelah dua tahun mengabdi di BBPMHP, Kukuh memperoleh kesempatan untuk bertolak ke Negeri Ratu Elizabeth II, Inggris.

Pria asal Purbalingga itu menempuh pendidikan S2 Teknologi Pangan di University of Humberside.

Baca juga: Alumnus FMIPA UGM Ini Dirikan Perguruan Tinggi Hingga Jualan Film Sekelas Hollywood

Kukuh lantas dipercaya jadi perwakilan Departemen Pertanian sebagai anggota tim lintas departemen di Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Itu terjadi setelah dia pulang dari Inggris pada 1994.

Di sana, Kukuh terlibat dalam persiapan pembentukan lembaga baru yang nanti mengurusi standar dan akreditasi.

Melalui Keputusan Predien No 13 tahun 1997, akhirnya terbentuklah BSN dan KAN.

Keduanya memiliki tugas untuk memberikan akreditasi laboratorium serta sebagai lembaga inspeksi dan sertifikasi di Indonesia.

Di sisi lain, apa yang ditunjukkan Kukuh sewaktu mengawali karier ternyata telah tercermin sejak dia menempuh kuliah di Fakultas Farmasi UGM.

Baca juga: Kenormalan Baru, Pemerintah Tetap Utamakan Kesehatan