Siasat Menteri Basuki Hadimuljono Agar Banjir Tak Kembali Terjang Jakarta

765

Baca juga: Bahaya di Balik Nikmatnya Rebahan

“Pembangunan dua bendungan kering pertama di Indonesia tersebut dimulai pada akhir tahun 2016,” ucap Basuki, melansir akun Instagram resmi Kementerian PUPR.

 “Saat ini progres Bendungan Ciawi mencapai 45%, sementara Bendungan Sukamahi mendekati 40%,” lanjut Basuki menjelaskan.

Sebagai informasi konsep bendungan kering di Ciawi dan Sukamahi berbeda dari bendungan pada umumnya.

Jika lazimnya bendungan biasa menampung air untuk keperluan irigasi atau keperluan air baku, bendungan kering baru akan digenangi air apabila intensitas tinggi.

Karena itu, fungsi bendungan kering adalah mengendalikan debit air.

Adapun saat musim kemarau status bendungan kering tak teraliri air.

Langkah ini dipandang guna mengantisipasi banjir awal tahun 2020 yang terjadi karena Jakarta diguyur hujan dengan intensitas sangat lebat.

Baca juga: Widodo Tapaki Karier dengan Berguru Kepada Banyak Sumber Ilmu

BMKG menyatakan curah hujan di pos pencatatan Halim bernilai 370 mm/hari.

Sedangkan di pos pencatatan Cakung mencapai 300 mm/hari.

Kedua bendungan kering di Ciawi dan Sukamahi akan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango, sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Sementara itu di hilir, sesuai master plan, dilakukan antara lain normalisasi Ciliwung dan Sudetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.

“Pada hulu Sungai Ciliwung, tengah dilaksanakan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dengan progres pembebasan tanah diatas 90%,” tutur Basuki.

 “Progres fisik saat ini mendekati 45%. Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020,” tandasnya. (Tsalis)

Baca juga: Ragam Klasifikasi Banjir, Insiden Jakarta Masuk Kategori Apa?