Siapa Saja Orang yang Percaya Kerajaan Abal-abal?

298
Mereka merupakan masyarakat marjinal yang secara sistem ‘tertolak’. Foto: Kompas
Mereka merupakan masyarakat marjinal yang secara sistem ‘tertolak’. Foto: Kompas

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Munculnya berbagai kerajaan abal-abal menimbulkan kekhawatiran.

Seperti Keraton Agung Sejagat (KAS), Sunda Empire, King of The King, dan lain-lain.

Pasalnya, masyarakat bisa dengan begitu mudah terindoktrinasi oleh kerajaan tersebut.

Berdasarkan risetnya, peneliti dari FISIPOL UGM, Bayu Dardias Kurniadi, memaparkan karakteristik para pengikut kerajaan abal-abal secara umum.

Melalui UGM Podcast, dia menyatakan, mereka merupakan masyarakat marjinal yang secara sistem ‘tertolak’.

Bayu Dardias Kurniadi. Foto: Dok Pri
Bayu Dardias Kurniadi. Foto: Dok Pri

Baca juga: KAGAMA Lampung Adakan Rapat untuk Segera Dirikan Perguruan Tinggi

Kerajaan abal-abal itu kemudian menawarkan sesuatu, agar orang itu berguna.

”Ini semacam psicolological treatment. Tadinya merasa nggak berguna, sekarang ‘dimanusiakan’. Sadar nggak sadar dia mengejar kebanggaan yang sebenarnya semu,” jelasnya.

Kerajaan abal-abal menawarkan elemen psikologis dan kultural.

Pengikut secara psikologis senang, karena dengan kondisi yang berpendidikan rendah bisa mendapat pangkat dan berpenampilan gagah.

Dari hasil observasi yang dilakukan Bayu, para pengikut melalui proses yang panjang sebelumnya.

Baca juga: Beksan Wanara KAGAMA Beksan Balikpapan Semarakkan HUT ke-123 Kota Bailkpapan