Sentuhan Infrastruktur PUPR Hapus Wajah Kumuh Kampung Nelayan Tegalsari

437

KAGAMA.CO, JAKARTA – Program Penataan Kampung Nelayan menjadi salah satu prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Program ini bertujuan untuk mengembangkan permukiman pesisir berbasis ekonomi perikanan di berbagai lokasi di Indonesia.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan 11 kawasan permukiman pesisir yang akan ditata. Menteri Basuki Hadimuljono menjelaskan dari 11 kawasan ada tiga kawasan yang saat ini sedang dalam masa konstruksi.

“Kampung nelayan Tegalsari merupakan salah satu dari tiga lokasi penataan kawasan nelayan oleh Kementerian PUPR yang ditargetkan selesai tahun 2018. Dua lokasi lainnya adalah Kampung Sumber Jaya di Bengkulu dan Kampung Beting di Pontianak,” kata Menteri Basuki.

Penataan Kampung Nelayan Tegalsari oleh Kementerian PUPR  ditargetkan selesai tahun 2018 [Foto ISTIMEWA]
Penataan Kampung Nelayan Tegalsari oleh Kementerian PUPR ditargetkan selesai tahun 2018 [Foto ISTIMEWA]
Kawasan Nelayan Tegalsari merupakan salah satu kawasan kumuh di Kota Tegal memiliki luas 27 hektar dan dihuni sebanyak 2.456 jiwa yang sebagian besar adalah nelayan dengan tingkat kekumuhan sedang. Kondisi jalan lingkungan bervariasi dengan lebar antara 1-3 m dan berkelok-kelok tanpa dilengkapi saluran drainase. Elevasi jalan sangat rendah sehingga cenderung terjadi genangan pasca-air pasang (banjir rob).

Tingkat kepadatan bangunan di kawasan cukup tinggi sehingga rawan bencana kebakaran (sempadan bangunan terhadap jalan berkisar 0-0,5 m). Di kawasan ini terdapat ruang publik berupa lapangan namun sebagian titik digunakan untuk menjemur pakaian.

Warga masih membuang sampah sembarangan dan banyak warga juga masih buang air besar (BAB) di tepi sungai dan membuang air limbah domestik langsung ke sungai. Sedangkan untuk sumber air minum, sebagian penduduk telah memanfaatkan sumber dari PDAM namun masih ada sebagian yang menggunakan air tanah dangkal yang tidak layak dikonsumsi.