Sempat Tak Disetujui Orang Tua, Lulusan Ilmu Keperawatan UGM Ini Sukses Berwirausaha

3510

Baca juga: Menko Airlangga Berharap Anggaran PEN Bisa Terserap 100 Persen di Akhir Tahun 2020

Manda berusaha memberikan bukti berupa jurnal-jurnal ilmiah kehamilan yang dia buat dan berhasil dipublikasikan.

Dia bersyukur dari usahanya ini, Manda bisa mengumpukan penghasilan yang besarnya sama dengan upah seorang pegawai negeri.

“Walaupun demikian, saya masih berdoa agar benar-benar mendapatkan ridha dari orang tua. Alhamdulillah orang tua memberi ridho kepada saya unyuk berwirausaha.”

“Hal ini berkat ucapan Rektor UNPAD yang mengungkapkan bahwa lulusan S2 sebaiknya tidak semuanya menjadi dosen, tetapi membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya.

Tantangan yang Manda hadapi tak berhenti di situ, dalam perjalanannya mengembangkan usaha, dia harus membagi waktu dengan adil antara pekerjaan dan keluarganya.

Baca juga: Jadi Kekuatan Ekonomi, Budi Karya Sebut Potensi Desa Harus Terus Digali

Manda yang masih awam dengan dunia marketing, juga harus mempelajari pengelolaan marketer.

Begitu juga dengan iklan, mengeluarkan banyak modal untuk mengiklankan produk dan tidak membuahkan hasil merupakan pengalaman pahit baginya.

Meskipun demikian, Manda berusaha menjadikannya sebagai pelajaran.

“Saya juga berusaha mempertahankan hak ketika karya saya diplagiat. Dengan segala kerja keras, akhirnya masalah ini terselesaikan dan berhasil mempertahankan hak saya,” tutur penulis Jurnal Kehamilan Muslim ini.

Belum puas, Manda kembali berkarya dengan membangun Healthcare Pedia Indonesia, sebuah support system berupa platform digital.

Baca juga: Bantu Mitigasi Ekonomi Warga, Pasardesa.id Besutan Lurah Panggungharjo Raih Pendapatan Rp1,6 Miliar