BULAKSUMUR, KAGAMA – Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini mengirimkan tiga mahasiswa mengikuti International Summer Course (ISC) on Advanced Marine Biology. Kegiatan berlangsung pada 7-14 Juli 2017 di Nagoya University, Jepang.
Tiga mahasiswa yang berangkat ke Jepang, yaitu Riris Anindya Ghifari dan Dewi Permatasari dari Fakultas Biologi UGM serta Catur Rudy Atmoko dari Fakultas Pertanian UGM. Sebelumnya, pada 2016 UGM mengirimkan tiga mahasiswa Fakultas Biologi dan satu mahasiswa Fakultas Pertanian UGM. Sedangkan pada 2015 UGM mengirimkan 5 mahasiswa Fakultas Biologi.
Riris menjelaskan ISC 2017 diikuti 12 peserta dari berbagai negara di dunia. Selain Indonesia, kegiatan ini turut diikuti peserta dari Malaysia, Tiongkok, Jepang, Prancis, Meksiko, Austria, dan Singapura. Di Negeri Sakura itu mereka mempelajari ilmu biologi dasar, seperti dasar taksonomi hewan, observasi pada proses fertilisasi.
Selain itu, para peserta berkesempatan mempelajari tahapan perkembangan bulu babi dan Ascidian. Mereka juga belajar tentang analisis filogenik molekuler, analisis proteomik, serta teknik editing genom. Di samping melakukan kegiatan di laboratorium, mereka juga melakukan eksplorasi laut dengan melakukan pengambilan sampel biota laut di zona intertidal Pulau Sugashima, sampling plankton di daerah seashore dan offshore untuk membandingkan jenis plankton di kedua lokasi tersebut.
“Kami juga diberi kesempatan mengunjungi Toba Aquarium untuk mempelajari biota-biota laut yang dapat ditemukan di perairan Jepang,” ujar Riris, Senin (24/7/2017).
Sementara Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setyadi Daryono, M. Agr., Sc., menyampaikan melalui kegiatan ISC 2017 diharapkan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan riset di bidang biologi kelautan dan menambah pengalaman serta jejaring di tingkat internasional. Di samping hal tersebut, secara institusional kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dengan Nagoya University yang telah terjalin sejak 1995 diharapkan bisa semakin kuat.
“Kerjasama bisa semakin diperluas tidak hanya dalam pertukaran mahasiswa saja. Namun, juga dapat dibangun kolaborasi riset untuk pengembangan penelitian bidang kelautan di Indonesia,” tambah Budi. [Humas UGM/Ika/rts]