Sektor Pendukung Harus Saling Terkoneksi untuk Majukan Pariwisata

184
Pariwisata tidak akan bergerak tanpa didukung oleh perkembangan transportasi, sarana pendukung, dan story telling dari objek wisatanya. Foto: Kemenhub
Pariwisata tidak akan bergerak tanpa didukung oleh perkembangan transportasi, sarana pendukung, dan story telling dari objek wisatanya. Foto: Kemenhub

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, pariwisata tidak akan bergerak tanpa didukung oleh perkembangan transportasi, sarana pendukung, dan story telling dari objek wisatanya.

Demikian ia sampaikan dalam seminar Tourism Supply Chain Management: Harnesing Supply Chain for Tourism Industry in Indonesia, pada Sabtu (21/9/2019) di Auditorium MM FEB UGM.

Seminar tersebut merupakan rangkaian Dies Natalis FEB UGM ke-64.

“Dibutuhkan peran besar dari pelaku pembangunan,” ungkap Ketua PP KAGAMA itu.

Dari sisi pengembangan transportasi dan sarana pendukung dalam kesempatan tersbeut disampaikan oleh CPM Vice President, Corporate Planning, and Information PT Angkasa Pura I Ramdan Pradarma, M.T.I.

Jalan tol, kata Sapto, meningkatkan aksesibilitas wisatawan dalam menjangkau destinasi wisata dengan lebih cepat, ketat, dan aman. Foto: Kinanthi
Jalan tol, kata Sapto, meningkatkan aksesibilitas wisatawan dalam menjangkau destinasi wisata dengan lebih cepat, ketat, dan aman. Foto: Kinanthi

Baca juga: Pelaku Usaha dan Konsumen Jangan Terlena dengan Tren Bisnis Digital

Ramdan mengatakan saat ini bandara tidak hanya berfungsi sebagai tempat berangkat dan berhentinya pesawat.

Tetapi bandara memfasilitasi airlines, memfasilitasi konsumen, dan bandara berusaha membentuk city airport.

“Airport sudah seperti tempat wisata,” ujarnya.

Ramdan menjelaskan, fungsi utama airport adalah menjadi penggerak ekonomi dan pariwisata. Akan ada banyak pekerjaan dan lapangan kerja yang tersedia.

“Dibangunnya Yogyakarta International Airport (YIA) mampu memberikan kapasitas sepuluh kali lipat dari Bandara Adisucipto,” jelas Ramdan.

Baca juga: Pendanaan Startup Berisiko, Pemerintah Perlu Tingkatkan Pengawasan