Sektor Jasa Pengiriman Barang dan Logistik Punya Potensi Pasar yang Besar di Masa Pandemi

726

Baca juga: Peluang Mobile Photography di Dunia Profesional

Namun demikian, Wahyudi mengungkapkan cost supply chain di Indonesia masih tergolong tinggi. Harapannya digitalisasi dapat menyederhanakan biaya tersebut.

“Selain itu, digital supply chain memungkinkan adanya paperless hingga monitoring barang secara real time lewat e-commerce. Seperti yang sudah ada saat ini, kita sudah bisa mendapatkan info perjalanan detail pengiriman barang yang kita pesan,” ungkap dosen Sekolah Tinggi Manajemen Logistik itu.

Demikian juga big data analytic yang berguna untuk memprediksi perilaku konsumen, sehingga para pemasar bisa mempromosikan produknya ke customer yang tepat.

Teknologi juga memungkinkan setiap rantai pasokan, infrastruktur, dan produk saling terintegrasi.

Baca juga: Arbain Rambey: Kamera Handphone Bisa Kalahkan Kamera Profesional

Customer, kata Wahyudi, memegang peranan penting dalam e-commerce. Untuk itu perlu diterapkan sistem personalize, supaya setiap customer merasa diperlakukan dengan baik.

Dalam landskap digital Indonesia yang Wahyudi paparkan, dari 272 juta penduduk total jumlah penduduk Indonesia.

Dari angka tersebut, jumlah ponsel terkoneksi yang dimiliki masyarakat ada 338,2 juta koneksi, 175,4 juta jiwa pengguna internet, dan pengguna media sosial sebanyak 160 juta jiwa.

Menurutnya ini merupakan pasar yang sangat potensial. Fenomena ini direspon baik secara perlahan oleh pelaku usaha, terbukti ada 26 juta UMKM yang sudah go online, meskipun secara persentase masih tergolong kecil.

Baca juga: Amerika Latin, Catatan Perjalanan I