Baca juga: Gerak KAGAMA NTT dalam Membantu Penanganan Wabah Covid-19
Bagi Inarno, pandemi membuat indeks saham sulit untuk dipredeksi. Namun, dia percaya, selalu ada kesempatan di setiap situasi bagi para penanam modal.
“Teman-teman harus jeli dalam melihat. Situasi saat ini memunculkan banyak sekali kesempatan yang bisa dimanfaatkan,” kata Inarno.
Secara khusus, pria asal Yogyakarta ini menyebut bahwa sekarang adalah waktu yang baik buat para pemula untuk mencoba peruntungan di dunia investasi.
“Saat ini menjelang RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), kita bisa melihat dividen (keuntungan) yang diberikan oleh emiten (pihak yang melakukan penawaran). Apakah itu menarik.”
“Hystorical dividen yang diberikan dari tahun ke tahun, sangat menarik untuk diperhatikan,” terang sosok yang lahir pada 31 Desember 1962 ini.
Baca juga: Tantangan Pengembangan Film Animasi Lokal di Kancah Internasional
Sementara itu, Dubes Djauhari menjelaskan, secara total nilai impor-ekspor barang di Tiongkok turun 6,4 persen (year on year) selama pandemi.
Katanya, sektor yang paling terdampak adalah perdagangan retail, pariwisata, penerbangan, dan logistik.
Namun, setelah membuka lockdown sejak 8 April lalu, Tiongkok langsung menjalankan kegiatan ekonomi yang agresif.
Hal itu berkat sejumlah stimulus ekonomi yang digulirkan Pemerintah Tiongkok untuk menyambut era new normal.
“Pemerintah Tiongkok mendorong untuk lebih advance ke industri 4.0,” tutur Dubes Djauhari.
Baca juga: Kenangan Haru Ketua KAGAMA Lampung Saat Berebut Bangku di Kampus Ngasem
